Skip to main content

Search Modal

Ada Long Weekend, Tips Mengemudi Aman Ini Cegah Kecelakaan di Jalan Tol, Solusi Toyota Sangat Membantu Pengemudi

Main Area

Main

Ada Long Weekend, Tips Mengemudi Aman Ini Cegah Kecelakaan di Jalan Tol, Solusi Toyota Sangat Membantu Pengemudi

Masih banyak kecelakaan terjadi di jalan tol. Yang paling sering adalah tabrakan dari belakang akibat tidak menjaga jarak aman atau sopir mengantuk. Padahal kecelakaan dapat dicegah jika Anda memahami cara berkendara yang aman di jalan tol yang juga dapat diterapkan di jalan arteri.

Ada long weekend, mengemudi aman di jalan tol wajib Anda perhatikan karena bulan ini ada beberapa hari libur nasional yang diikuti oleh cuti bersama. Sehingga diperkirakan jalan tol akan ramai oleh keluarga yang ingin berlibur termasuk Anda. Seperti apa tips mengemudi aman di jalan tol?

  1. Jaga Kebugaran Pengemudi

Idealnya ada 2 sopir yang bergantian setiap 2 jam sehingga stamina Anda terus terjaga. Kalau mengemudi sendiri, pastikan tubuh dalam kondisi fit dengan tidur minimal 6 jam di malam sebelum berkendara. Syarat ini wajib bagi semua pengemudi, baik untuk mobilitas dalam kota maupun antar kota.

Hati-hati microsleep atau tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat Anda melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama di jalan tol.

  1. Safety Driving

Mengemudilah dengan teknik berkendara yang aman untuk menjaga keselamatan Anda, keluarga, dan pengguna jalan lain. Tidak perlu melakukan manuver yang membahayakan pengguna jalan lain, seperti menyalip tiba-tiba atau pindah lajur seenaknya apalagi sampai ngebut di bahu jalan.

  1. Kendalikan Emosi

Kendalikan emosi dan tidak perlu memprovokasi sesama pengguna jalan. Jangan terpancing pula bila ada pengguna jalan lain membuat Anda marah. Karena agresif, Anda akan melupakan jarak aman antar mobil dan menabrak atau menyerempet kendaraan lain.

  1. Jangan Melanggar Batas Kecepatan di Jalan

Jalan tol antar kota punya batas kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam. Sedangkan jalan tol dalam kota atau di wilayah berbukit memiliki batas kecepatan maksimal 80 km/jam. Patuhi aturan tersebut agar tidak menghambat laju mobil lain atau menjadi pemicu kecelakaan.

  1. Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan

Tidak menjaga jarak aman menjadi penyebab terbesar kecelakaan di jalan tol. Padahal dengan menjaga jarak aman, potensi masalah dari mobil atau jalan di depan dapat terdeteksi. Termasuk juga memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengereman normal jika dibutuhkan.

Jika Anda melakukan kesalahan seperti mengalihkan perhatian ke hal lain, masih cukup waktu untuk melakukan pengereman secara wajar. Sehingga risiko mengurangi kecepatan mobil secara tiba-tiba dapat dihindari.

  1. Jangan Mengalihkan Perhatian

Meskipun hanya sepersekian detik, perhatian yang terdistraksi cukup untuk membuat Anda tidak waspada pada kondisi jalan. Atur kokpit mobil sehingga tidak merepotkan, seperti mengatur peletakan kartu e-toll, makanan, minuman, dan perlengkapan pribadi lainnya.

  1. Bahu Jalan Bukan Untuk Mendahului

Dengan berbagai alasan, masih banyak pengemudi yang nekat mendahului lewat bahu jalan. Padahal secara aturan sudah jelas, bahu jalan hanya untuk berhenti dalam kondisi darurat. Desain lajur yang tidak sama dengan badan jalan menambah risiko jika Anda memaksakan ngebut di bahu jalan.

  1. Jangan Menjadi Lane Hogger

Sama dengan melaju di bahu jalan, dengan berbagai alasan, masih banyak pengemudi yang melaju pelan di lajur paling kanan atau istilahnya lane hogger. Tidak hanya menghambat arus lalu lintas, perilaku ini juga berisiko kena tabrak dari belakang. Segera kembali ke lajur kiri setelah mendahului.

  1. Servis Berkala Sebelum Long Weekend

Lakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota sebagai persiapan perjalanan melewati jalan tol di masa libur panjang. Apalagi bagi Anda yang belum servis berkala setelah perjalanan mudik bulan lalu. Dengan begitu, kondisi mobil akan selalu prima.

  1. Manfaatkan Teknologi Toyota Safety Sense

Produk anyar Toyota di Indonesia telah memanfaatkan fitur safety aktif dan canggih yang melindungi penumpang serta orang lain di sekitarnya yakni Toyota Safety Sense (TSS). Di antaranya adalah Raize, Avanza-Veloz, Yaris Cross, Voxy, Corolla Altis, Corolla Cross, Camry, Kijang Innova Zenix, Alphard-Vellfire, RAV4 GR Sport PHEV, dan bZ4X.

Ada beberapa fitur yang dapat Anda manfaatkan saat mengemudi di jalan tol. Seperti Lane Tracing Assist (LTA) yang membaca marka jalan untuk selanjutnya memberikan peringatan dalam bentuk indikator berkedip dan suara jika terjadi pergerakan mobil yang menjauh dari posisi seharusnya.

Kalau diabaikan, sistem akan mengoreksi arah kemudi jika dianggap sudah keluar dari lajur seharusnya. Fitur ini sangat membantu ketika perhatian Anda terdistraksi atau bahkan terkena microsleep. Tapi jangan andalkan fitur ini kalau mengantuk dan segera masuk rest area untuk istirahat.

Fitur Dynamic Radar Cruise Control (DRCC) akan mengatur kecepatan mobil supaya konstan sesuai pengaturan awal ketika cruising di jalan tol untuk mengurangi kelelahan dan menjaga kewaspadaan pengemudi yang dapat menurun dalam perjalanan panjang.

Ketika di depan ada mobil lain, sistem akan mengurangi kecepatan dan menjaga jarak aman antar kendaraan. Namun bila mobil di depan mengerem, DRCC juga akan mengurangi kecepatan. Alhasil, mobil Anda selalu menjaga jarak aman dengan mobil lain di depan.

Latest Article
Back to top