Skip to main content

Search Modal

Mengenal Fitur Pre-Collision di Toyota

Main Area

Main

Mengenal Fitur Pre-Collision di Toyota

Setiap orang tentunya ingin terhindar dari resiko kecelakaan. Untuk mencegah kecelakaan, Toyota menghadirkan banyak fitur keselamatan, salah satunya yang tergabung dalam tema besar Pre-Collision.

Kecelakaan lalu lintas bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah human error atau kesalahan pengemudi. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan tersebut, Toyota terus mengembangkan berbagai keselamatan yang tergabung dalam Pre-Collision.

 

Terdapat tiga jenis fitur Pre-Collision yang telah diciptakan Toyota yakni Alerts, Pre-Collision Brake dan Pre-Collision Brake Assist (PBA). Ketiga fitur ini menggunakan teknologi berbasis radar berupa gelombang milimeter yang mengarah ke depan. Pada tahun 2002, Toyota pertama kali memperkenalkan Pre-Collision System sebagai salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan.

 

Setahun kemudian, tepatnya Februari 2003 Toyota Harrier menjadi mobil pertama yang disematkan fitur canggih ini. Pasar domestik Jepang menjadi negara pertama yang dipasarkan. Menyusul kemudian pasar otomotif Amerika yang mulai memperkenalkan fitur Pre-Collision pada September 2003 untuk produk Lexus LS 430.

 

Pengembangan terus dilakukan oleh Toyota untuk fitur Pre-Collision ini. Pada tahun 2006 tidak hanya dilengkapi dengan radar bergelombang milimeter, tapi juga sudah disematkan stereo camera fusion system dengan driving monitoring. Bila sebelumnya hanya pada bagian depan, Toyota juga memperkenalkan sistem Pre-Colllision untuk bagian belakang mobil di tahun yang sama.

 

Fitur Pre-Collision terus berkembang. Di tahun 2008, fitur ini tidak hanya mengandalkan gelombang radar dan kamera tapi juga monitor mata pengemudi (Eye Monitor) sehingga ketika mata pengemudi terdeteksi tidak melihat ke arah depan, maka akan ada peringatan pada instrumen panel bila ada potensi tabrakan. Pada tahun 2012, radar pada fitur Pre-Collision ini tidak lagi hanya mendeteksi mobil atau objek besar, tapi juga mampu mendeteksi pejalan kaki yang menyeberang.

 

Toyota mengkombinasikan Pre – Collision seiring semakin berkembangnya fitur-fitur keselamatan. Pada tahun 2015, fitur Automatic High-Beam (AHB) dan Lane Departure Assist (LDA) turut berperan dalam sistem Pre-Collision untuk menghindari kecelakaan pada malam hari dan human error.

 

Pada fitur Alerts, pengemudi diberi peringatan bila ada potensi tabrakan atau kecelakaan. Peringatan diberikan oleh sistem komputer tersebut melalui suara di kabin atau layar MID. Deteksi tabrakan bisa berdasarkan posisi mobil, kecepatan, serta prediksi jarak objek di depan mobil. Diharapkan melalui peringatan tersebut, pengemudi bisa terhindar dari kecelakaan yang fatal.

 

Fitur lainnya adalah Pre-Collision Brake. Ketika pengemudi sudah diberi peringatan untuk menghindari kecelakaan menabrak objek di depan namun tidak ada respon dan terdeteksi semakin membahayakan, rem akan bekerja secara otomatis, yang bekerja didasarkan sinyal ultrasonik yang terletak dibalik spion tengah. Pre-Collision Brake ini berfungsi untuk mengurangi kerusakan pada mobil bila memang tabrakan sulit dihindari.

 

Selain itu, ada juga Pre-Collision Brake Assist. Cara kerjanya mirip dengan fitur Pre-Collision Brake hanya saja fitur ini bekerja pada saat posisi pengemudi sudah menginjak pedal rem namun mobil mendeteksi kekuatan rem masih kurang. Untuk menghindari tabrakan, maka secara otomatis kekuatan rem akan bertambah sehingga mobil bisa lebih cepat berhenti atau terhindar dari objek di depan.

 

Latest Article
Back to top