Skip to main content

Search Modal

Libur Nataru Bebas Aquaplaning, Waspada Penyebab dan Cara Mengatasinya, Jangan Sampai Ban Mobil Tergelincir

Main Area

Main

Libur Nataru Bebas Aquaplaning, Waspada Penyebab dan Cara Mengatasinya, Jangan Sampai Ban Mobil Tergelincir

Masa liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) biasanya bersamaan dengan musim hujan sehingga risikonya adalah perjalanan liburan akan disambut hujan lebat. Alhasil, ada beberapa potensi masalah siap mengadang, salah satunya adalah aquaplaning.

Mungkin Anda bingung, apa itu aquaplaning? Singkatnya, aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi di mana genangan air di atas permukaan jalan membuat daya cengkeram ban berkurang bahkan hilang sama sekali. Aquaplaning terjadi saat tekanan air yang tergenang mulai terakumulasi di depan ban mobil.

Telapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan akibat tidak sanggup membuang air ke sisi ban. Ketika sudah sampai di tahap ini, mobil akan bergerak tanpa bisa dikontrol. Anda hanya tinggal pasrah tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebab Aquaplaning Terjadi

Sebenarnya konstruksi jalan dibuat supaya air dapat bergerak ke sisi jalan dan masuk ke dalam permukaan tanah atau selokan. Namun, kadangkala sistem drainase atau pembuangan air di jalan tidak berfungsi optimal sehingga muncul genangan air yang dapat menyebabkan aquaplaning.

Gaya mengemudi agresif juga menjadi pemicu mobil mengalami aquaplaning akibat manuver kasar yang membuat ban kehilangan traksi di jalan licin. Oleh karena itu, Anda harus mengemudi dengan tenang saat hujan turun, apalagi di tengah libur Nataru bersama keluarga tercinta.

Kondisi mobil juga dapat menyebabkan aquaplaning. Telapak ban yang aus, apalagi kalau sampai tidak merata antar ban, membuat salah satu ban memiliki daya cengkeram yang berbeda dari ban lainnya. Termasuk jika tekanan udara ban berbeda sehingga ban mudah tergelincir di jalan basah.

Tips Cegah Mobil Terkena Aquaplaning

1. Segera Kurangi Kecepatan Mobil

Segera kurangi kecepatan mobil sekitar 20 persen begitu terkena hujan atau melewati jalan licin bekas hujan. Banyak kasus aquaplaning terjadi tanpa Anda menyadarinya karena speed mobil terlalu tinggi. Alhasil, genangan air tipis di atas aspal jalan tidak terlihat.

2. Jaga Jarak Aman

Jaga jarak aman dengan mobil di depan yang berpedoman pada rumus 3 detik. Karena jalan licin, Anda bisa perpanjang hingga 5 detik supaya lebih aman. Tujuannya supaya ketika mobil di depan terkena aquaplaning, Anda bisa manuver menghindar. Termasuk memberi ruang yang cukup ketika mobil Anda tiba-tiba terkena aquaplaning.

3. Hindari Rem Mendadak

Jangan mengerem tiba-tiba di atas genangan air yang berisiko membuat daya cengkeram ban hilang dan mobil tidak dapat dikendalikan. Hindari pula mengalihkan perhatian dari jalan seperti bermain ponsel sehingga Anda tidak sadar ada genangan air di depan mobil.

4. Akselerasi Halus dan Tidak Overpower

Lakukan akselerasi dengan halus supaya mobil tidak kelebihan tenaga di tengah jalan yang licin. Kondisi ini dapat membuat mobil tergelincir ketika melewati genangan air.

5. Jaga Kondisi Ban Mobil

Terakhir dan paling penting, aquaplaning dapat dengan mudah terjadi jika ban tidak dalam kondisi prima. Seperti telapak ban aus atau tekanan udara ban tidak sesuai rekomendasi Toyota. Daya cengkeram yang kurang akan membuat mobil mudah tergelincir kalau tidak dikendalikan dengan baik.

Sebelum pergi liburan Nataru, segera cek dan ganti ban mobil jika kondisinya sudah tidak memungkinkan. Sekaligus, spooring dan balancing serta pengecekan kaki-kaki mobil. Semua langkah di atas dapat dilakukan di bengkel resmi Toyota terdekat.

Untuk lebih aman dan nyaman, pengecekan ban mobil akan dilakukan saat servis berkala di bengkel resmi Toyota. Teknisi akan memastikan ban dalam kondisi prima, seperti tekanan udara pas, fisik telapak dan dinding ban tidak bermasalah seperti tanpa benjol atau retak, melakukan rotasi ban, ditambah spooring dan balancing ban.

Tips Menghadapi Aquaplaning

Meskipun sudah berhati-hati, tetap ada risiko mobil terkena aquaplaning. Begitu terasa, tetap tenang dan fokus lantaran hanya berlangsung sesaat tapi bisa fatal jika gagal diantisipasi.

Sayangnya, refleks pertama biasanya justru mengerem mendadak. Padahal, reaksi ini akan membuat mobil tidak dapat dikendalikan karen traksi ban hilang. Untuk itu, pastikan kaki tidak menginjak pedal rem supaya ban tidak selip dan mudah tergelincir.

Jangan melakukan manuver mendadak seperti pindah lajur yang justru akan memperburuk keadaan karena mobil semakin sulit dikendalikan dan berisiko tabrakan dengan mobil lain. Segera angkat kaki dari semua pedal dan pegang kemudi lurus agar mobil tetap melaju lurus ke depan.

Kecepatan mobil akan berkurang perlahan dan ban mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan. ketika traksi ban mulai terasa, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan. Kalau sudah terkendali, kurangi lagi kecepatan dan pastikan mobil tidak bergerak liar.

Lihat sekeliling mobil, kalau situasi aman dan terkendali, Anda boleh melanjutkan perjalanan. Ada baiknya menepi sejenak untuk memastikan mobil tidak ada masalah.

Latest Article
Back to top