Skip to main content

Search Modal

Fakta TOYOTA GAZOO Racing di Lomba Balap Ketahanan Dunia, Meraih Prestasi Sekaligus Menghadirkan Semangat Ever Better Cars

Main Area

Main

Fakta TOYOTA GAZOO Racing di Lomba Balap Ketahanan Dunia, Meraih Prestasi Sekaligus Menghadirkan Semangat Ever Better Cars

TOYOTA GAZOO Racing (TGR) punya rekam jejak yang patut dibanggakan di ajang FIA World Endurance Championship (WEC). Tercatat, TGR berhasil memenangkan gelar juara konstruktor dan pembalap WEC 2018-2019, hanya di tahun ketiga TGR tampil sebagai tim pabrikan.

Sedikit bicara mengenai WEC, sejarahnya dimulai dari World Sportscar Championship tahun 1953 yang terus berlanjut hingga 1992 dengan beberapa perubahan nama dan peraturan dalam perjalanannya. WEC yang dihelat saat ini dimulai pada tahun 2012 dan memasuki musim ketujuh. Sebagian besar balapan WEC memakan waktu antara empat, enam, hinga delapan jam, kecuali Le Mans 24 Jam.

Mobil peserta WEC terdiri dari dua jenis, sports prototype cars dan grand touring cars (GT) yang berbasiskan mobil produksi massal. Dalam praktiknya, mobil peserta diurutkan dalam empat kelas tergantung pada mobil dan pengemudi, dan setiap kelas bersaing memperebutkan gelar untuk pengemudi dan pabrikan. Nama keempat kelas tersebut adalah LMP1 dan LMP2 untuk mobil sport prototipe, serta LM GTE-Pro dan LM GTE-Am untuk mobil GT.

Prestasi TGR di Kompetisi WEC

Walau TGR secara resmi baru mengikuti WEC di tahun 2016, tapi sejarah Toyota di lomba balap ketahanan dunia sudah dimulai sejak tahun 1973. Toyota berhasil meraih posisi ke-6 umum dan juara pertama di kelasnya mengandalkan Celica 1600GT di ajang Nürburgring 6 Jam. Di tahun yang sama, Celica 1600GT dibawa ke arena Spa 24 Jam dan meraih posisi ke-9 umum dan juara pertama di kelasnya.

Sementara di era GAZOO Racing, Toyota pertama kali mengikuti ajang Nürburgring 24 Jam di tahun 2007. Tim ini terbilang unik karena terdiri dari para karyawan Toyota yang tidak memiliki pengalaman di arena balap. Penugasan karyawan Toyota terkait filosofi to make ever better cars yang melatih mereka untuk sanggup berkompetisi di kondisi ekstrem dalam usaha memperoleh feedback mengenai kendaraan produksi massal. Tim berhasil menggapai juara pertama di kelas SP8 dan SP9 mengandalkan Lexus LFA, serta di kelas GT-3 mengandalkan Toyota 86 di Nürburgring 24 Jam 2014.

Selain menimba ilmu di kancah amatir, TGR berlomba di level yang lebih tinggi yakni WEC. Bermodalkan database yang selama sekian tahun diperoleh melalui GAZOO Racing, TGR langsung merebut posisi juara umum ke-3 pabrikan di tahun pertama kiprahnya di arena WEC 2016. Konsisten mengembangkan kendaraan dan sumber daya manusia, TGR menutup musim 2017 dengan raihan podium juara umum ke-2 pabrikan WEC.

TGR memasuki tahun balap 2018-2019 dengan penuh semangat karena kehadiran eks juara dunia balap “jet darat” F1 musim 2005 dan 2006 Fernando Alonso asal Spanyol bersama dengan Sébastien Buemi (Swiss) dan Kazuki Nakajima (Jepang) menggunakan Toyota TS050 HYBRID #8 sementara Toyota TS050 HYBRID #7 dikemudikan oleh Mike Conway (Inggris), Kamui Kobayashi (Jepang), dan José María López (Argentina).

Sesuai dengan filosofi to make ever better cars, mobil balap Toyota TS050 HYBRID juga memperoleh sentuhan agar sanggup bersaing di kelas paling bergensi LMP1. TS050 mampu menghasilkan tenaga gabungan motor bakar dan motor listrik hingga 1.000 PS yang disalurkan ke seluruh roda bermodalkan arahan dari TOYOTA HYBRID System - Racing (THS-R).

Kinetic energy recovery merupakan faktor kunci dalam mencapai peningkatan performa, dengan energi yang dihasilkan saat pengereman oleh generator powerful pada seluruh roda dan diubah menjadi energi listrik yang dimanfaatkan ketika akselerasi dan menghemat bahan bakar. Tidak heran jika efisiensi energinya lebih baik sekitar 35% dari mobil versi musim balap 2012.

Tidak ada perjuangan yang tidak berbuah manis. Konsistensi TGR di balapan WEC mendapatkan prestasi gemilang di musim balap 2018-2019. Podium juara pertama kelas LMP1 berhasil dimenangkan di Spa, Le Mans, Fuji, Shanghai, Sebring, dan kembali ke Spa dan Le Mans. Hasilnya adalah, TGR berhasil mendapatkan gelar juara dunia konstruktor sekaligus pembalap WEC 2018-2019, yaitu melalui pembalap Sébastien Buemi, Fernando Alonso, dan Kazuki Nakajima.

Memasuki musim balap 2019-2020, TGR berusaha untuk kembali mempertahankan dua gelar juara dunia WEC. Toyota TS050 yang telah berlomba sejak 2016 sedang berada dalam puncak performanya, tetap mendapatkan pengembangan di sektor aerodinamika dan daya tahan untuk memastikannya sanggup berjuang selama sekian jam dalam kondisi penuh tekanan.

Mike Conway, Kamui Kobayashi, dan José María López tetap berada di balik kemudi TS050 #7, sedangkan TS050 #8 dikemudikan oleh Sébastien Buemi, Kazuki Nakajima, dan Brendon Hartley (Selandia Baru) yang menggantikan Fernando Alonso.

Hasilnya cukup menjanjikan, di mana TGR berhasil meraih podium juara pertama di Silverstone, Fuji, Bahrain, dan Spa. Gelar lain adalah juara kedua di Silverstone, Fuji, Shanghai, Lone Star Le Mans Amerika Serikat, dan Spa. Termasuk juara ketiga di Shanghai dan AS. Podium satu dan dua di Spa begitu memberi arti karena diraih di bulan Agustus 2020, setelah WEC diistirahatkan selama 6 bulan akibat pandemi COVID-19. WEC 2019-2020.

TGR Catat Hat-Trick dan Pastikan Gelar Juara Konstruktor WEC 2020 di Le Mans 24 Jam

TGR meraih kemenangan ketiga berturut-turut di balap ketahanan Le Mans 24 Jam setelah balapan yang penuh drama di Circuit de la Sarthe, Prancis. Sébastien Buemi, Kazuki Nakajima dan Brendon Hartley menyelesaikan lebih dari 5.000 km perlombaan di posisi pertama, sedangkan rekan setim Mike Conway, Kamui Kobayashi dan José María López meraih podium juara ketiga.

Kemenangan pada seri ke-7 WEC di Le Mans 24 Jam memastikan TOYOTA GAZOO Racing dinobatkan sebagai Juara Dunia Konstruktor FIA WEC 2019-2020 dan merupakan gelar konstruktor ketiga untuk TGR setelah musim balap 2014 dan 2018-2019. TS050 memegang rekor lap tercepat yang pernah ada di Le Mans dan rekor waktu balapan total, termasuk empat pole position dan tiga kemenangan berturut-turut di Le Mans 24 Jam.

Hasil yang membanggakan ini membuka peluang bagi TS050 HYBRID #8 yang dikemudikan oleh Sébastien Buemi, Kazuki Nakajima dan Brendon Hartley untuk meraih gelar juara dunia pembalap WEC musim 2019-2020 karena tinggal menyisakan satu race di Bahrain bulan November 2020. Tim unggul tujuh poin dengan maksimum 39 poin tersedia di Bahrain. Jika berhasil, maka TGR akan menyandingkan gelar juara pembalap dan tim di WEC 2019-2020.

Toyota TS050 HYBRID Sebagai Andalan TGR di WEC

TOYOTA GAZOO Racing (TGR) memanfaatkan servis dari mobil balap Toyota TS050 HYBRID yang telah berlaga sejak tahun 2016 hingga sekarang. TS050 masuk di kelas LMP1, atau lebih spesifiknya adalah LMP1-H karena memperoleh tambahan pasokan tenaga dari motor listrik (hybrid) pada keempat rodanya. Bodi TS050 sepenuhnya ditutup oleh serat karbon dengan dimensi panjang 4.650 mm, lebar 1.900 mm, dan tinggi 1.050 mm.

TS050 memiliki dapur pacu berkapasitas 2.400 cc V6 Direct Injection Twin Turbo dengan limpahan tenaga mencapai 500 PS. Teknologi TOYOTA HYBRID System - Racing (THS-R) sebagai pusat pengatur tenaga terus mendapatkan improvement sepanjang tahun untuk membuatnya tetap kompetitif. Ditenagai high-powered lithium-ion battery, motor listrik di seluruh rodanya mampu menghasilkan tenaga 500 PS. Ketika digabungkan dengan tenaga dari motor bakar maka akan menembus 1.000 PS.

Mesin turbo generasi baru ini lebih sesuai dengan peraturan yang membatasi aliran bahan bakar ke mesin dan memberikan peluang untuk melakukan alih teknologi dan pengetahuan dari lintasan balap ke mobil jalan raya. Seperti mobil produksi massal Toyota, motor generator di depan dan belakang memulihkan energi saat pengereman, menyimpannya dalam baterai lithium-ion, dan melepaskannya sebagai pendorong ekstra untuk efisiensi maksimum.

Toyota GR Super Sport Concept

Salah satu turunan langsung dari Toyota TS050 HYBRID adalah mobil konsep GR Super Sport Concept yang dipajang di Tokyo Auto Salon 2018. Di balik desain eksteriornya, adalah unit serupa milik TS050 yang telah diasah melalui balapan WEC. Dengan efisiensi tinggi pada motor bakar dan motor listrik bertenaga total 1.000 PS, supercar generasi berikutnya ini dirancang untuk memberikan tenaga terbaik namun tetap ramah lingkungan.

WEC musim 2019-2020 akan menjadi laga terakhir TS050 HYBRID karena kelas LMP1 akan ditutup dan diganti oleh kelas Le Mans Hypercar (LMH) yang memakai mobil hypercar sebagai basis pengembangan. GR Super Sport Concept nantinya akan diberi label GR Super Sport untuk versi produksi massal. Kelak, orang awam yang memiliki GR Super Sport akan merasakan sensasi balap serupa TS050 HYBRID, dengan karakter racing kuat tapi mampu melaju di jalan raya dengan kondisi jalan lebih dinamis.

GR Super Sport diposisikan sebagai hypercar pertama Toyota menyusul GR Supra di level supercar. Sekaligus bukti bahwa Toyota juga serius mengembangkan sportscar flagship bagi para penyuka speed, dengan karakter dan sensasi yang diturunkan langsung dari mobil balap alami sesuai filosofi to make ever better cars.

Perjuangan TGR di Nürburgring 24 Jam

Sirkuit Nürburgring Jerman bagaikan kampus bagi TOYOTA GAZOO Racing (TGR). Selain sejarah panjang partisipasi Toyota, tim yang diturunkan berkompetisi adalah karyawan Toyota sendiri. Seperti ketika tim memulai comeback menggunakan nama GAZOO Racing di tahun 2007, salah satu Toyota Altezza RS200 dikemudikan oleh Yasuo Hirata, karyawan Toyota Motor Corporation yang biasa bertugas di bagian evaluasi mobil baru produksi massal, bahkan ia juga merangkap sebagai chief mechanic ketika itu.

Lomba balap ketahanan, apalagi sampai 24 jam lamanya, begitu menempa mental tim balap karena banyak hal tidak terduga terjadi, bahkan untuk hal-hal yang sudah ada skenario penanganannya. Di sini, peran manusia jauh lebih penting ketimbang teknologi, di mana tim balap butuh solusi cepat yang mampu mengatasi kendala yang ada. Kondisi ini membuat tim sanggup mengidentifikasi kendala dengan tepat dan membentuk standar pengembangan ever better cars.

Kondisi sirkuit Nürburgring begitu menuntut performa mobil balap yang tidak hanya kencang, tapi juga sanggup bertahan di trek yang sangat menantang ini. TGR mengambil basis dari mobil jalan raya untuk dipacu. Dengan begitu, akan terlihat komponen mana yang sanggup bertahan dan yang butuh pengembangan lebih lanjut. Bermodalkan trek layaknya jalan di pegunungan Eropa, tim bisa menekan mobil hingga limit tertinggi untuk mengembangkan berbagai aspek, seperti aerodinamika, mesin, dan mekanikal.

Beberapa model sport Toyota yang pernah diasah talentanya dan dikembangkan di Nürburgring antara lain Supra A80, Altezza, Lexus IS-F, LFA, dan LC, Toyota 86, dan All New Supra di tahun 2019. Bahkan crossover SUV Toyota C-HR pernah merasakan panasnya persaingan selama 24 jam di tahun 2016 sebelum hadir versi jalan rayanya di tahun 2017.

Lexus LFA dan 86 juga melalui jalur yang sama di tahun 2009 dan 2011, beberapa waktu sebelum diluncurkan. Isu yang muncul saat balapan dijadikan acuan oleh tim riset untuk melakukan pengembangan, baik untuk versi jalan raya maupun versi balap di tahun selanjutnya. Keduanya mencapai prestasi tertinggi di tahun 2014, yakni juara pertama di kelas SP8 dan SP9 mengandalkan Lexus LFA, dan di kelas GT-3 mengandalkan Toyota 86. Kian menggembirakan lantaran Master Driver Akio Toyoda termasuk dari pembalap yang mengemudikan LFA di kelas SP8.

Toyota percaya bahwa menyempurnakan kendaraan melalui balapan yang sebenarnya adalah rute paling tepat sasaran untuk menciptakan mobil yang lebih baik. Pengalaman mengembangkan Toyota 86 disertai pengetahuan yang diperoleh dalam proses menjadikannya ever better cars, diserap oleh tim yang terlibat di Nürburgring. TGR belajar untuk menciptakan kembali "rasa" yang sama yang ditemukan pada mobil balap ke dalam mobil produksi massal TGR. Hasilnya adalah 86 GRMN yang diproduksi terbatas hanya 100 unit.

Toyota GR Supra, yang memiliki akar sejarah kuat di sirkuit Nürburgring, juga sempat merasakan panasnya persaingan di tahun 2019. Bahkan, Master Driver Morizo alias Akio Toyoda yang juga merupakan Presiden TMC masuk ke dalam daftar pembalap. Hasilnya begitu menjanjikan di mana GR Supra meraih podium ketiga kelas SP8T. Mobil satunya lagi adalah Lexus LC yang berhasil merebut podium pertama kelas SP-PRO.

Latest Article
Back to top