Pelanggan adalah yang utama atau Customer First merupakan filosofi yang dijalankan oleh Toyota dari dulu hingga kini. Seiring waktu, tren dan kebutuhan manusia berkembang dan berubah. Seperti di Indonesia, dulu fitur keselamatan berkendara belum menjadi prioritas utama. Namun dengan tumbuhnya kesadaran pelanggan akan pentingnya safety, Toyota juga mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan dengan menyediakan fitur safety yang lengkap.
Bahkan kini, Toyota sudah mengadopsi teknologi Toyota Safety Sense (TSS) pada beberapa produk baru yang beredar di Indonesia dalam rangka melindungi pelanggan dalam bermoblitas sebagai fokus utama. Sistem dalam TSS memberikan dukungan pada pengemudi untuk mereduksi berbagai potensi bahaya dengan memberikan peringatan dini dan mengambil tindakan pencegahan awal dengan melakukan langkah koreksi untuk menghindari kecelakaan fatal.
Customer First to People First
Belum lama ini Toyota Motor Corporation (TMC) mengadakan Toyota World Covention 2020, sebuah pertemuan akbar internal Toyota setiap 4 tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh stakeholders Toyota di seluruh dunia untuk menerangkan visi, misi, dan langkah Toyota sebagai perusahaan global ke depan. Kali ini, di tengah pandemi COVID-19, TMC melaksanakan acara tersebut secara virtual. Akio Toyoda sebagai Presiden TMC, hadir sebagai pembicara utama untuk menjelaskan visi masa depan Toyota.
Di awal pembicaraan, Akio menyatakan simpati yang mendalam atas adanya pandemi global COVID-19, baik kepada pelanggan maupun karyawan beserta anggota keluarganya yang terkena dampak dari pandemi ini. Kejadian ini memberikan efek positif dimana ikatan keluarga semakin kuat, komunitas kian solid, dan antar sesama manusia saling bahu membahu membantu sesamanya, termasuk di dalam keluarga besar Toyota yang terdiri lebih dari 360.000 karyawan di 48 negara.
“Bagi saya pribadi, hal itu memperkuat tekad saya bahwa Toyota harus bekerja secara aktif untuk membantu masyarakat. Kami selalu mengatakan bahwa pelanggan kami adalah yang utama (customer first). Tapi sekarang, lebih dari sebelumnya, orang-orang yang diutamakan (people first), tidak peduli apakah mereka pelanggan kami atau bukan,” jelas Akio penuh semangat.
Akio percaya bahwa Toyota memiliki tanggung jawab untuk membantu membuat planet ini dan kehidupan orang-orang yang tinggal di atasnya menjadi lebih baik. Meski jarak antar individu kian menjauh akibat social distancing, Toyota tetap melanjutkan fokus utama pengembangan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kaizen Sebagai Kunci Ever-Better Cars
Kaizen atau continuous improvement atau perbaikan berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan ever-better Toyota. Kaizen merupakan pusat dari semua yang dilakukan oleh perusahaan, dari meningkatkan kualitas produk hingga cara kerja karyawan. Karyawan Toyota kembali diingatkan pada “once-in-a-century transformational period” yang dihadapi oleh industri otomotif dimana Toyota melakukan pergeseran core business dari perusahaan otomotif menjadi perusahaan mobilitas.
Selama lima tahun terakhir, TMC telah mendirikan Toyota Research Institute (TRI), sebuah perusahaan riset untuk menciptakan kendaraan otonom, robotika, dan pengembangan bahan baterai baru. Toyota juga telah meluncurkan Toyota Connected, sebuah perusahaan layanan mobilitas yang memanfaatkan data yang dikumpulkan dari kendaraan untuk memberikan layanan baru, dan Toyota ZEV Factory sebagai basis pengembangan kendaraan elektrifikasi. Terakhir, Toyota Reserach Institute-Advanced Development (TRI-AD) juga telah didirikan untuk mengembangkan platform perangkat lunak (software) sebagai bagian dari inisiatif perubahan.
Dengan semakin kompleksnya tantangan di masa depan, Toyota juga tidak bisa berlari sendiri di tengah arus perubahan teknologi yang begitu cepat. Toyota memperkuat aliansi dan kerjasama dengan berbagai perusahaan global yang memiliki kapabilitas tinggi di bidangnya serta mau berbagi visi masa depan yang sama dengan Toyota. Selain perusahaan dalam grup Toyota seperti Denso dan Toyota Tsusho, Toyota secara aktif bekerja sama beberapa produsen mobil seperti BMW, BYD, dan Subaru, serta mitra di industri lain seperti Uber, NTT, Microsoft, Amazon, CATL, dan Panasonic.
Full Kendaraan Elektrifikasi di Tahun 2025
Dalam kesempatan Toyota World Covention 2020 secara virtual tersebut, Akio juga memperkenalkan penjelajah bulan yang dikenal sebagai Lunar Cruiser. Kendaraan ini sedang dikembangkan bersama JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) dan mitra lainnya untuk kebutuhan eksplorasi di bulan. Sama seperti Land Cruiser, Lunar Cruiser dikembangkan dengan mewarisi DNA Land Cruiser untuk dipakai di bulan.
“Suatu hari, saya bermimpi bisa mengemudikan (mobil itu) di bulan,” kata Akio seraya tersenyum.
Di kesempatan tersebut Akio juga sempat memamerkan salah satu produk yang dyakini sebagai Battery Electric Vehicle (BEV) Toyota pertama yang akan dirilis secara global. Pasar kendaraan elektrifikasi global yang baru menyentuh angka penjualan 2%, menjadi potensi pasar yang akan dikembangkan oleh Toyota.
Tujuan jangka pendek TMC adalah untuk membuat kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan listrik murni BEV di setiap model Toyota secara global di tahun 2025. Langkan progresif ini didorong fakta bahwa permintaan kendaraan berteknologi elektrifikasi, baik HEV dan PHEV, diperkirakan akan meningkat enam kali lipat selama lima tahun ke depan.
Di sini Prius, yang merupakan pelopor HEV menjadi penting. Alhasil, slide eksterior Prius terbaru ikut ditampilkan. Desain generasi masa depan Prius akan lebih agresif dan memiliki performa tinggi.
Mobil berteknologi eletrfifikasi juga merupakan bagian dari Toyota 2050 Beyond Zero Challenge yang bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 90% pada tahun 2050, dibandingkan dengan tahun 2010 lalu. Bahkan, tujuan akhirnya adalah bahwa suatu hari nanti, mobil Toyota akan dapat turut membersihkan udara saat dikemudikan.
Satu lagi teknologi elektrfikasi yang dikembangkan oleh Toyota saat ini adalah Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Teknologi hidrogen dengan emisi gas buang berupa air murni pada kendaraan ini tidak hanya diterapkan pada produk bagi pelanggan namun juga diterapkan kepada produk untuk kebutuhan komersial seperti bus sel bahan bakar Toyota yang sudah beroperasi di Jepang, Portugal, dan China. Bahkan, Moon rover Lunar Cruiser yang sedang dikembangkan oleh Toyota juga memanfaatkan teknologi fuel cell sebagai sumber tenaganya.
Produk FCEV sendiri yang cukup familiar bagi pelanggan Toyota adalah Toyota Mirai dimana generasi terbarunya pun turut diumumkan di kesempatan konvensi. Prototipe Mirai generasi berikutnya sudah dikeluarkan dan desainnya begitu menggugah selera. Kabin begitu nyaman dan hening, tapi tetap memiliki performa tinggi dan fun to drive sebagai ruh mobil terbaru Toyota.
“Dalam hal elektrifikasi, tidak ada yang menawarkan lebih banyak pilihan selain Toyota,” jelas Akio.
Toyota di Dunia Motorsport
Tahun ini Toyota melalui TOYOTA GAZOO Racing (TGR) sedang memanen prestasi membanggakan di dunia balap. Terutama dengan keberhasilan menyandingkan gelar juara konstruktor dan pembalap lomba balap ketahanan dunia World Endurance Championship (WEC) 2019-2020 mengandalkan TS050 HYBRID. Prestasi ini menutup era mobil balap ketahanan LMP1, di mana Toyota telah berpartisipasi sejak 2012. Dalam 64 balapan, tim telah memenangkan 29 balapan, memperoleh 26 posisi terdepan dan menetapkan 24 lap tercepat, hingga memenangkan gelar juara dunia pembalap dan konstruktor WEC dalam tiga dari delapan musim.
Menariknya, selama periode tersebut, pengembangan berhasil dilakukan sehingga konsumsi bahan bakar TS050 HYBRID telah berkurang 35%. Prestasi tidak kalah membanggakan juga dicatat di ajang reli dunia World Rally Championship (WRC), dimana pembalap TGR membuka peluang menyandingkan gelar juara dunia pembalap dan kosntruktor. Ajang balap tetap akan menjadi fokus Toyota ke depan sebagai aplikasi dari konsep roads build people and people build cars. Kompetisi membuat Toyota sanggup membuat kendaraan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.
Autonomous Vehicle dan Robot yang Humanis
Merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dibantah bahwa kendaraan otonom akan memberikan peran penting pada penggunaan mobil di masa depan. Namun, perubahan tidak akan datang begitu saja dan perlu dipromosikan sambil tetap mengedepankan safety sebagai rujukan utama.
Yang unik dari jalan yang diambil oleh Toyota dalam mengembangkan mobil swakemudi adalah bahwa tujuannya bukan untuk mengganti orang dengan perangkat otomatis, tetapi Toyota melihat teknologi otonom sebagai sarana untuk memperluas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Berdasarkan konsep "Teammate” atau rekan satu tim, fokus utama Toyota adalah pada seberapa baik teknologi otonom dapat mendukung pengemudi dan memastikan keselamatan berkendara. Namun, Toyota tetap tidak ingin melenyapkan unsur fun to drive ketika berada di balik kemudi. Oleh karena itu, teammate akan membuat mobil otonom Toyota tetap fun sekaligus safe sesuai dengan visi making ever-better cars.
Lebih lanjut di Toyota Research Institute (TRI), tim teknik robotika telah berhasil mengembangkan robot yang dapat mendukung aktivitas manusia. Pengembangan robot merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan layanan kepada masyarakat lanjut usia yang akan datang. Hal ini bertujuan agar para lansia dapat melakukan berbagai hal secara lebih mandiri dan mudah dengan adanya bantuan dari robot.
Producing Happiness for All
Apa artinya benar-benar bahagia? Bagaimana mesin dan produk dapat membantu orang melakukannya? Itu adalah sebuah pemikiran yang Toyota sedang kejar.
Saat bekerja menuju periode transformasi sekali dalam seabad, Toyota mengubah cara pembuatan produk dengan mengadopsi mentalitas start-up yang umum di Silicon Valley, lokasi dimana banyak inovasi penting telah dibuat. Dengan menciptakan layanan dan produk baru melalui perangkat lunak dan teknologi yang terhubung, nilai baru yang menggantikan perangkat keras itu sendiri dapat diciptakan. TRI-AD dan Toyota Connected juga dikenal sebagai "Woven Planet Group" yang mengembangkan teknologi ini.
Aspek terpenting dari pendekatan software-first disebut sebagai "arsitektur yang ditentukan perangkat lunak" yang merupakan perubahan besar dalam cara pembuatan mobil tradisional. Dengan memiliki desain "arsitektur yang ditentukan perangkat lunak" di awal, Toyota benar-benar membangun mobil dengan mobilitas di sekitar sistem komputer ketimbang mencoba memasukkan komponen komputer ke dalam sistem mekanis elektrik yang telah ada.
Kemungkinan konektivitas terkait meningkat pesat. On-board computer dapat menghentikan mobil secara otomatis dengan aman ketika pengemudi gagal menekan pedal rem di lampu merah bermodalkan connected system. Teknologi terhubung seperti itu akan menjadi penting di kota-kota yang menerapkan konsep smart city dan connected. Toyota bukan sekadar produsen mobil, tetapi entitas yang mempersiapkan masa depan.
Woven City, kota prototipe yang akan dibangun di kaki Gunung Fuji mulai tahun 2021 adalah mega project dari konsep connected. Di area seluas 175 hektar di Higashi-Fuji, Jepang, Toyota akan membangun kota prototipe masa depan tempat orang tinggal, bekerja, bermain, dan berpartisipasi dalam laboratorium hidup. Kota Tenun memberikan kesempatan untuk membuat kehidupan lebih terhubung, efisien, berkelanjutan, dan memberi manusia lebih banyak waktu untuk hal-hal yang bermakna, memuaskan, dan membahagiakan.
Di era Internet of Thing dimana big data menjadi pilar utama, terdapat dua poin yang dihadapi Toyota dalam transformasi menjadi perusahaan mobilitas. Salah satunya adalah bahwa Toyota akan menuangkan energinya pada perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) secara merata dengan tetap manaruh fokus pada monozukuri (manufaktur) mobil.
Kemitraan merupakan poin kedua yang akan dijalani oleh Toyota karena kontribusi tidak hanya akan dilakukan oleh Toyota dan partner, tetapi juga perlu dilakukan oleh masyarakat di lingkungan global. Sebagai sebuah perusahaan, Toyota harus melakukan perannya dalam melindungi bumi dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan. Toyota akan membantu mengangkat kualitas komunitas, mendukung keluarga, merawat orang tua dan yang kurang beruntung, serta membina perkembangan anak-anak di masa depan.
Toyota Way sebagai filosofi yang menjadi dasar perusahaan ini tidak akan pernah berubah. Tetapi alih-alih dikenal sebagai produsen mobil dunia, Toyota ingin menetapkan dirinya sebagai produsen kebahagiaan global. Hal ini merupakan bentuk aktualisasi dari komitmen berkonsep People First.