Pada bulan Desember tahun 2019, PT Toyota-Astra Motor (TAM) secara resmi memperkenalkan mobile apps bernama mTOYOTA yang meningkatkan kapabilitas digitalisasi Toyota dalam memberikan kemudahan akses bagi pelanggan. mTOYOTA hadir untuk melengkapi platform digital yang sudah ada sebelumnya seperti official website, akun social media, digital pressroom, hingga chatbot Toyota Interactive Virtual Assistant.
Keberadaan aplikasi mToyota membuat pelanggan selalu terhubung dengan Toyota beserta turunan produk dan layanannya secara personal, mendukung mobilitas 24 jam penuh, dan menguatkan posisi Toyota yang bergerak ke arah perusahaan mobilitas.
Bentuk lain pergerakan Toyota sebagai mobility company adalah kerjasama dengan perusahaan ride sharing lokal seperti Go-Fleet dengan menyediakan Toyota Prius PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) sebagai sarana mobilitas yang merupakan bagian dari inisiatif Mobility as a Service (MaaS). Mengandalkan sumber daya elektrifikasi, Prius PHEV menjadi bagian dari skema MaaS yang mengedepankan kendaraan ramah lingkungan.
Langkah sinergi Toyota dengan perusahaan berbagi tumpangan (ride-sharing) di skala global telah berjalan sejak tahun 2018. Toyota memasang perangkat telematika di 1.500 mobil yang dipakai oleh Grab di Singapura untuk mengumpulkan dan menganalisis big data dari kendaraan yang dapat memberikan informasi mengenai timing perawatan mobil, meningkatkan keamanan, dan mengelola perjalanan dengan lebih efisien.
Tujuannya adalah membantu driver sebagai mitra Grab agar bisa lebih efektif mengatur biaya operasional berdasarkan input dari sistem yang ditanamkan oleh Toyota dalam rangka meningkatkan pendapatan. Ke depan, Grab juga akan mengimplementasikan konsep Toyota Production System (TPS) untuk dapat meminimalisasi kerugian dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Sebelum itu, Toyota juga telah meluncurkan Connected Strategy pada akhir tahun 2016 dan mempercepat inisiatif Mobility as a Service (MaaS) sebagai platform untuk menyediakan layanan mobilitas kepada masyarakat di era digital yang aktif dan dinamis.
Strategi Terkoneksi Toyota
Pada dasarnya, Strategi Terkoneksi Toyota (Toyota's Connected Strategy) terdiri dari 3 strategi utama, yaitu connect all cars, use big data, dan create new mobility services. Mobility Service Platform (MSPF) berfungsi sebagai infrastruktur informasi yang penting dalam strategi ini.
Baik sistem penyimpanan cloud yang menghubungkan antar connected-cars dan informasi kendaraan yang disimpan di dalam cloud akan dikelola oleh Toyota secara bertanggung jawab menggunakan sistem MSPF yang aman dan terlindungi. Perusahaan asuransi dan perusahaan yang menyediakan layanan seperti ride-sharing dan car-sharing dapat menawarkan layanan terkait dengan informasi kendaraan Toyota melalui MSPF.
Melalui teknologi terkoneksi, Toyota mengubah dirinya dari perusahaan mobil menjadi perusahaan mobilitas yang secara bersamaan bertindak sebagai penyedia moda mobilitas dan layanan perangkat pendukung mobilitas itu sendiri. Dengan cara ini, Toyota menargetkan pertumbuhan baru sebagai penyedia platform layanan mobilitas.
3 Elemen Strategi Terkoneksi Toyota
Strategi Terkoneksi Toyota memiliki tiga elemen, yaitu pertahanan (defense), deteksi dini (Kaizen), dan penyerangan (offense). Pertahanan memerlukan pembentukan hubungan kepercayaan jangka panjang dengan pelanggan, disamping pemeliharaan dan perluasan value chain yang ada. Kaizen mencakup reformasi cara kerja tradisional dan membuat peningkatan masif dalam kualitas, waktu tunggu, dan produktivitas. Offense adalah mengenai menciptakan nilai baru untuk mobil sebagai sarana mobilitas dan bisnis mobilitas baru.
Inisiatif pertahanan utama mencakup layanan e-Care dan pemeriksaan kesehatan kendaraan, dimana memerlukan layanan purna jual tepat waktu yang ditawarkan oleh dealer dan call center berdasarkan data kendaraan. Selain memberikan pengalaman kepemilikan mobil tanpa rasa khawatir, Toyota yakin inisiatif ini akan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap Toyota, serta meningkatkan volume bisnis bagi dealer yang menyediakan layanan terhubung.
Aspek kunci Kaizen adalah deteksi dan resolusi dini (Early Detection and Early Resolution/EDER) berdasarkan data kendaraan. Mengambil rujukan dari aliran data real-time kendaraan, pendekatan EDER memungkinkan Toyota dengan cepat mendeteksi masalah pada produk dan memfasilitasi pemulihan kondisi yang cepat dan efisien. Selain itu, pembaruan perangkat lunak Over-The-Air (OTA) memastikan perangkat lunak kendaraan selalu merupakan versi terbaru.
Dari sisi offense, Toyota ingin menghasilkan nilai baru untuk mobil dan menciptakan bisnis mobilitas baru. Misalnya, fungsi agen Toyota menciptakan nilai baru dalam memberikan layanan pada pengguna Toyota. Sebagai seorang asisten AI berbasis cloud, agen tersebut melayani keinginan pengemudi dengan memfasilitasi interaksi mereka dengan kendaraan miliknya.
Kehadiran Agent 1.0 memungkinkan pengemudi menggunakan percakapan alami saat berkomunikasi dengan sistem navigasi mobil. Di masa datang, Toyota berencana untuk meluncurkan pembaruan berupa Agent 2.0 yang lebih canggih. Menciptakan bisnis mobilitas baru, seperti MaaS, adalah area di mana Toyota menargetkan pertumbuhan baru menjadi perusahaan mobilitas.
Pendekatan Strategis MaaS
Strategi MaaS Toyota terdiri dari dua pendekatan:
1. Menyediakan MaaS melalui kolaborasi dengan penyedia MaaS regional terkemuka, seperti Uber, Grab, dan DiDi.
2. Menyediakan MaaS dengan dealer Toyota sebagai ujung tombak layanan
Pendekatan yang Toyota pilih untuk dijalankan tergantung pada wilayah dan kondisi lokal. Dalam kedua pendekatan tersebut, Toyota menekankan pada perluasan penggunaan kendaraan Toyota, serta memastikan layanan dukungan pihak ketiga terkait pemeliharaan, asuransi, dan penyewaan kendaraan.
Bermodalkan visi masa depan yang kuat, Toyota telah menetapkan arahnya untuk menjadi penyedia platform layanan mobilitas yang mampu melengkapi segala sesuatu, mulai dari kendaraan hingga layanan pemeliharaan secara komprehensif ketika MaaS mulai berkembang, termasuk menggerakkan layanan berbagi tumpangan menggunakan kendaraan otonom.
Line-up Kendaraan MaaS Masa Depan
Mobil penumpang yang ada saat ini masih digunakan sebagai kendaraan untuk layanan ride-sharing dan car-sharing di bawah inisiatif MaaS. Di masa datang, Toyota yakin kendaraan yang dirancang khusus untuk MaaS akan menjadi kebutuhan, dan Toyota berencana menambahkan tiga model tersebut ke jajarannya.
Selain model e-Palette yang diluncurkan di CES 2018, Toyota sedang mengerjakan kendaraan ukuran menengah mengandalkan basis Toyota Sienna dan model Battery Electric Vehicle (BEV) yang lebih kecil. Toyota membayangkan layanan mobilitas menggunakan teknologi mengemudi otomatis (autonomous car), sebuah konsep yang dijuluki Autono-MaaS.
Menuju Realisasi Autono-MaaS
Toyota mengakselerasi pengembangan kendaraan otonom untuk digunakan di Autono-MaaS berdasarkan gagasan bahwa kendaraan massal dengan kemampuan Autonomous Vehicle level 2 atau level 3 dapat dilengkapi dengan ADS (Automated Driving System) untuk menciptakan kendaraan MaaS mandiri level 4.
Dalam beberapa kondisi, pengembang pihak ketiga akan memasok perangkat lunak penggerak otomatis untuk ADS. Toyota Guardian yang dipasang di kendaraan sebagai basis pengembangan akan memberikan sistem pendukung dengan memantau kondisi sekitar guna meningkatkan keselamatan kendaraan secara komprehensif.
Selain itu, Toyota akan membuat standar antarmuka kontrol kendaraan (Vehicle Control Interfaces/VCI) yang menghubungkan ADS dan kendaraan otonom. Serta membuat unit pengontrol, termasuk sistem Toyota Guardian, yang kompatibel digunakan dengan kendaraan atau ADS apa pun. Dengan demikian, Toyota berniat untuk menyediakan Autono-MaaS yang aman dengan harga terjangkau.
TPS dalam Strategi MaaS
Kendaraan untuk layanan berbagi tumpangan dan berbagi mobil membutuhkan biaya operasional lebih tinggi daripada kendaraan pribadi karena jadwal servis berkala yang lebih sering. Untuk mempersingkat waktu stop operasi kendaraan dan mengurangi biaya perawatan, Toyota melakukan pendekatan Toyota Production System (TPS) pada perawatan kendaraan berbagi.
Misalnya, untuk layanan perawatan total yang Toyota sediakan untuk ride-sharing yang digunakan oleh Grab di beberapa Negara dan dealer Toyota telah dilengkapi dengan fasilitas yang menyediakan layanan terpusat Intensive Care Stalls (ICS). Sistemnya memanfaatkan konsep TPS untuk mempersingkat waktu stop operasi dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Untuk mewujudkan MaaS di masa mendatang, penting untuk tidak hanya mengembangkan kendaraan dan perangkat lunak yang dibuat khusus, tapi juga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas operasi terkait, seperti layanan pemeliharaan dan perbaikan. Memperkenalkan TPS menjadi faktor kunci untuk mewujudkannya.
Aset dan Teknologi Kelas Dunia sebagai Kekuatan Toyota
Perusahaan Teknologi Informasi dan perusahaan di sektor lain telah membuat terobosan ke dalam domain MaaS. Namun Teknologi Informasi dan Artificial Intelligence secara terpisah tidak akan mengarah pada penciptaan ekosistem mobilitas yang aman dan nyaman. Saat ini, mobil sudah merupakan kombinasi antara perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih, suatu bentuk transportasi yang memerlukan tanggung jawab atas keberlangsungan kehidupan masyarakat.
Untuk menyediakan mobil produksi massal dengan kualitas terbaik dan biaya paling kompetitif, serta dirawat secara berkala sebagai alat transportasi yang aman dan nyaman, Toyota harus memanfaatkan semua pengetahuan dan teknologi terkini yang terintegrasi, dimulai dari TPS dan semua aset yang dimiliki saat ini, termasuk jaringan layanan global yang sangat besar.
Seiring dengan perkembangan teknologi di segala bidang, Toyota akan terus menyempurnakan kualitas dan meningkatkan produktivitas dalam bisnis mobil tradisional yang selalu tumbuh. Masalah utama ke depan adalah mengintegrasikan bisnis ini dengan potensi bisnis baru. Melalui teknologi terkoneksi dan MaaS, Toyota memproyeksikan target untuk menciptakan masyarakat mobilitas yang aman dan nyaman dengan kebebasan bergerak untuk semua.