Sekarang merupakan saat yang tepat untuk membeli mobil hybrid Toyota berkat insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3%. Sehingga, harga Hybrid EV Toyota makin terjangkau ditambah pilihannya yang makin banyak untuk semua segmen pelanggan.
Sejalan Multi Pathway Strategy, Toyota memiliki teknologi elektrifikasi yang lengkap: HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Masing-masing teknologi memiliki pendekatan berbeda dalam mengolah sumber tenaga listrik, sehingga pelanggan dapat menjalankan gaya hidup ramah lingkungan sesuai keinginannya.
Prinsip Kerja HEV Toyota
Sebelumnya, dijelaskan kembali prinsip kerja HEV Toyota yang meraih popularitas tinggi karena memiliki berbagai benefit yang dapat dimanfaatkan tanpa perlu repot beralih. Tinggal duduk di balik kemudi, pelanggan langsung dapat turut menekan emisi dengan mudah.
Toyota Hybrid System (THS) menggunakan teknologi efisiensi mesin yang secara halus dan tanpa jeda berpindah antara penggerak mesin bensin dan motor listrik, atau menggabungkan performa keduanya.
THS mengurangi peran mesin bensin dan menambah kontribusi motor listrik semaksimal mungkin dalam berbagai skenario berkendara, sehingga konsumsi bensin dan emisi karbon dapat ditekan lebih rendah.
Selama kapasitas baterai tegangan tinggi masih memadai, mesin bensin akan mati ketika mobil berhenti seperti di lampu merah, Di jalan macet, sistem canggih ini memberikan peluang kepada motor listrik untuk bekerja lebih banyak guna menekan emisi dan menghemat bensin.
Begitu butuh akselerasi lebih kuat atau kapasitas baterai hybrid berada di titik pengisian, mesin bensin akan bekerja. Mesin bensin dan motor listrik bahu-membahu menyalurkan tenaga seefisien mungkin namun tetap optimal ketika mobil membutuhkan tenaga penuh.
Keduanya kembali berkolaborasi saat cruising di jalan tol. Tenaga berlebih dari motor listrik akan disalurkan untuk mengisi baterai hybrid. Fitur Energy Regenerative Brake System berfungsi untuk mengubah tenaga kinetik saat rem bekerja, menjadi energi listrik untuk mengisi baterai.
Prinsip Kerja PHEV Toyota
Model awal Toyota Prius PHEV diluncurkan pada Januari 2012 di Jepang. Ia menjadi model hybrid Toyota pertama yang bisa melakukan isi ulang baterai via colokan listrik rumah tangga ala BEV. Tujuannya berhasil, kala itu Prius PHEV menghasilkan emisi lebih rendah 43% ketimbang mobil konvensional dengan kapasitas mesin sama dan lebih rendah 9% dari Prius HEV.
Secara infrastruktur, sistem penggerak PHEV sama dengan HEV. Karena bisa mengisi baterai secara mandiri, PHEV cocok untuk wilayah yang sudah memiliki stasiun pengisian baterai namun belum menyeluruh.
PHEV juga meningkatkan jarak tempuh mobil ketika menggunakan electric mode sehingga emisi dapat ditekan lebih rendah lagi. Fitur tambahan charging port menambah fleksibilitasnya supaya bisa memanfaatkan charging spot untuk isi ulang baterai tegangan tinggi dari sumber eksternal.
Toyota Prius PHEV memiliki kekuatan utama pada efisiensi BBM yang lebih tinggi, serta kapasitas baterai yang lebih besar sebagai solusi mobilitas jarak jauh. Ketika bermobilitas di daerah dengan fasilitas charging spot, pelanggan Toyota Prius PHEV dapat memanfaatkannya tanpa perlu mengubah apapun dari segi teknis kendaraan.
Mendukung aplikasi Plug-in Hybrid EV, tersedia 117 charging spot di berbagai lokasi strategis, di mana 113 titik di antaranya berada di dealer resmi Toyota, 2 titik di mal besar Jakarta yaitu ASHTA Mal dan Gandaria City Mal bersama Privilege Parking Spot, dan 2 titik di Rest Area Jalan Tol, yang akan terus bertambah seiring meningkatnya popularitas PHEV Toyota.
Ultra Fast Charging (UFC) DC berdaya 120 kW tersedia di dealer resmi Toyota Nasmoco Bantul Yogyakarta, Nasmoco Majapahit Semarang, dan 150 kW di Dunia Barusa, Aceh. Untuk menunjang mobilitas antar kota serta menambah daya jelajah BEV dan PHEV lebih jauh lagi, Toyota mengoperasikan UFC di Rest Area 456A Semarang dan Rest Area 695A Jombang Jalan Tol Trans Jawa.
Selain menambah fasilitas pendukung mobilitas yang membuat pelanggan worry free, PHEV juga mengusung keandalan HEV Toyota yang sudah terbukti di Indonesia. Pertama adalah kemampuan self-charging untuk kemudahan isi ulang baterai dimanapun dan kapanpun.
Berikutnya, kolaborasi antara kemampuan isi ulang via sumber eksternal dan mesin bensin, meningkatkan daya jelajah ketika berkendara full electric. Kemudahan ini menambah jangkauan bebas jejak karbon ketika mode EV diaktifkan, di samping tentunya menekan konsumsi BBM lebih rendah lagi ketimbang HEV.
PHEV Melengkapi Keunggulan Teknologi HEV
Ambil misal Toyota Prius PHEV, ia menggunakan Series Parallel Hybrid System terbaru yang menawarkan akselerasi memuaskan dan kualitas berkendara yang responsif, sambil tetap mempertahankan tingkat efisiensi bahan bakar.
Dynamic Force Engine M20A-FXS berefisiensi tinggi 2.000 cc 4-silinder, sanggup menghasilkan tenaga 152 PS bersama motor listrik bertenaga 163 PS, sehingga didapatkan tenaga total pada sistem sebesar 223 PS dan torsi 190 Nm. Sprint 0-100 km/jam tuntas dalam tempo 6,7 detik saja.
Output sistem telah ditingkatkan melalui penambahan kapasitas baterai lithium-ion sebesar 50% yang memiliki kepadatan energi lebih tinggi karena menggunakan sel 30% lebih sedikit. Alhasil, baterai dapat dibuat lebih kompak dan dipasang di bawah kursi belakang.
Fitur Regeneration Boost memberikan deselerasi lebih kuat dan energy recovery lebih besar. Ada tiga mode regenerasi: gentle, medium, dan strong, untuk menikmati berkendara lebih santai dan kemudahan di jalan perbukitan, di mana pengurangan kecepatan hingga sekitar 80% dicapai tanpa perlu menginjak pedal rem.
Penghematan bahan bakar ditingkatkan berkat Predictive Efficient Drive System yang mempelajari rute reguler dan gaya berkendara. Sistemnya secara otomatis mengoptimalkan penggunaan mode listrik penuh untuk meminimalkan konsumsi bensin.
Data sistem navigasi mengidentifikasi lokasi reguler untuk perlambatan guna memaksimalkan regenerative braking. Ketika mendekati jalan menanjak, sistem secara proaktif memilih mode Hybrid untuk mengisi daya baterai yang makin meningkatkan efisiensi BBM.
Mode EV Prius PHEV sanggup mencatat jarak tempuh antara 87 km (pelek 19 inch) hingga 105 km (pelek 17 inch) dan konsumsi bensin sehemat 30,1 km/liter. Jarak tempuh ala mobil listrik yang lebih jauh dari HEV (69 km), membuatnya makin andal untuk mobilitas nol emisi dan mengurangi ketergantungan pada pom bensin lebih jauh lagi.