Skip to main content

Search Modal

Mengulik Empat Keunggulan Hybrid Teknologi Berbahan Bakar Hemat dan Ramah Lingkungan

Main Area

Main

Mengulik Empat Keunggulan Hybrid Teknologi Berbahan Bakar Hemat dan Ramah Lingkungan

Jakarta – Meningkatkan efisiensi bahan bakar serta menekan emisi gas buang merupakan manfaat utama yang dihadirkan oleh teknologi sistem hybrid, tak heran, penjualan kendaraan jenis hybrid kian meningkat setiap tahunnya. Toyota Motor Corporation (TMC) sejak tahun 1994 memulai riset mengenai sistem ini dengan memproduksi kendaraan hybrid pertama yaitu Prius. Toyota juga menjadi pioneer dalam memproduksi kendaraan hybrid secara massal di dunia.



Bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon atau minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Penggunaan bahan bakar fosil ini menjadi penggerak segala industri salah satunya otomotif di dunia. Keterbatasan sumber daya fosil akan berdampak pada kehidupan masyarakat di masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan energi alternatif untuk menjaga sumber daya tersebut agar terus mencukupi kehidupan bermasyarakat.

Sejak tahun 1994, petinggi Toyota Motor Corporation (TMC) melakukan riset dan pengembangan energi alternatif kendaraan yang efisien serta ramah lingkungan melalui sistem hybrid. Kurang dari 1 tahun tepatnya pada Tokyo Motor Show tahun 1995, Toyota mulai memperkenalkan konsep sistem hybrid pada masyarakat global.

 

Berjalan 2 tahun setelah konsep tersebut diperkenalkan, TMC menyempurnakan konsep sistem hybrid melalui kendaraan hybrid pertama yaitu Prius.  Pada ajang Tokyo Motor Show ke-31 tahun 1997, Toyota secara resmi memperkenalkan kendaraan dengan sistem hybrid pertama. Melalui peluncuran Prius, Toyota menjadi pioneer produsen kendaraan hybrid di dunia. Toyota optimis, sistem hybrid mampu menjawab kebutuhan akan kendaraan yang efisien, ramah lingkungan, nyaman serta berperforma.

 

Sejak saat itu, antusiasme masyarakat terhadap kendaraan hybrid semakin meningkat, mengingat semakin bertambahnya kebutuhan kendaraan efisien serta ramah lingkungan. Tak hanya sekedar efisien, konsumen juga membutuhkan kendaraan berperforma dengan desain kompak serta minim suara mesin. Sistem hybrid pertama Toyota mengusung nama Toyota Hybrid System (THS).

 

Sejak awal, Sistem hybrid Toyota hadir dengan dua sumber tenaga yaitu mesin berbahan bakar bensin serta generator listrik dengan battery lithium-ion. Secara visual, mekanisme sistem hybrid seperti kinerja sepeda “tandom”, yakni terdapat dua sumber tenaga yang berasal dari dua pengayuh sepeda untuk menghasilkan akselerasi.

 

Menjajaki usia 20 tahun, Toyota mengembangkan THS menjadi Hybrid Synergy Drive (HSD). Melalui penyempurnaan tersebut, Toyota hadirkan teknologi full hybrid dengan mode electric vehicle (EV), sehingga kendaraan mampu berjalan hanya dengan sumber tenaga motor listrik. Mode EV aktif ketika kendaraan pertama dihidupkan hingga berakselerasi secara normal, sehingga mesin tidak beroperasi. Melalui hal tersebut, sistem hybrid mampu menghasilkan efisiensi bahan bakar serta menghilangkan emisi gas buang yang berasal dari mesin

 

Mengingat pada mode EV mesin dalam kondisi mati, sehingga menghasilkan suara kendaraan yang lebih halus. Tidak hanya itu, HSD mampu menghasilkan tenaga lebih besar ketika berakselerasi penuh melalui motor listrik dengan tambahan tenaga yang dihasilkan oleh mesin. Toyota melengkapi sistem hybrid dengan control power unit dalam melakukan transisi tenaga sehingga menghasilkan perpaduan suara serta peningkatan tenaga lebih halus.

 

Tidak hanya itu, penyempurnaan HSD juga terletak pada pemanfaatan sistem pengereman yang diubah menjadi sumber daya. Dengan penyempurnaan tersebut, meminimalisir energi terbuang serta battery sebagai penggerak motor tetap stabil. Mengingat penjualan terus meningkat, Toyota menambahkan jajaran kendaraan hybrid Toyota yakni Auris, Avalon,  Estima, Camry, Yaris, Highlander, RAV4, Corolla, dan Premio. 

 

Latest Article
Back to top