Dalam beroperasi, Hilux Rangga akan melewati kondisi jalan yang penuh tantangan. Seperti cuaca panas terik di siang hari dan debu di area proyek. Belum lagi harus membawa muatan full dan bolak-balik dari gudang menuju lokasi usaha.

Bermodalkan DNA tangguh platform IMV, Hilux Rangga diyakini dapat mengatasi hambatan yang ada. Seperti mesin diesel dan bensin yang sudah teruji oleh Hilux Pick Up, Fortuner, dan Kijang Innova. Namun begitu, mesinnya tetap butuh perawatan, khususnya bagian sistem pendingin alias radiator coolant.

Fungsi Radiator pada Mesin Mobil

Suhu panas pada mesin diakibatkan oleh reaksi pembakaran di dalam ruang bakar silinder. Semakin lama berkendara, maka suhu panas yang dihasilkan oleh mesin semakin tinggi. Suhu panas yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan overheat dan jebol jika diabaikan.

Karena itu, mesin membutuhkan sistem pendingin untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Fungsi dari radiator pada mobil yaitu untuk memindahkan suhu panas mesin dari mobil ke udara bebas. Radiator mengalirkan air atau coolant melalui saluran pada area mesin mobil.

Saat mengalir, coolant akan menyerap suhu panas dan membawanya ke radiator yang berada di balik gril depan. Radiator akan mendinginkan coolant tersebut dan selanjutnya membuang panas ke udara bebas. Siklusnya berlangsung terus selama mesin mobil beroperasi.

Untuk menjaga kondisi air radiator, Anda tidak boleh sembarangan mengisi air radiator, apalagi kalau sampai menggunakan air sembarangan. Jika salah, bisa membuat mesin Hilux Rangga overheat bahkan jebol sehingga harus turun mesin. Jelas sangat merugikan para pengusaha.

Lantas, bagaimana cara menjaga kondisi cairan radiator?

1. Perhatikan Takaran Air Radiator

Pada tabung air atau reservoir radiator terdapat batas minimum dan maksimum takarannya. Pastikan cairan pendingin radiator berada di garis batas maksimal. Volume air cadangan yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan akan mengganggu kerja radiator dan mengakibatkan mesin overheat.

2. Cek Fisik Kondisi Radiator

Pastikan tidak ada kebocoran air radiator, seperti tetesan air di kolong mesin. Termasuk pula cek kemungkinan munculnya karat di bodi dan saluran radiator yang berbahan logam. Cek juga kondisi cairannya, apakah masih bening atau sudah berubah warna seperti menguning atau kotor.

3. Inspeksi Tutup Radiator

Selain berfungsi menutup lubang pengisian cairan, tutup radiator juga berguna sebagai pengatur tekanan di dalam sistem pendinginan mesin. Tutup radiator menjadi pengatur antara radiator dengan reservoir atau penampung cadangan air radiator.

Tutup radiator yang lemah akan membuat tekanan di dalam radiator turun dan air menguap keluar yang membuat cairan radiator habis. Tiba-tiba saja Hilux Rangga mengalami overheat di tengah jalan yang akan sangat merepotkan.

4. Ganti Cairan Radiator Secara Berkala

Meskipun ada jangka waktu penggantian, segera ganti radiator coolant jika warnanya sudah berubah, khususnya sampai keruh dan berlumpur. Hati-hati dalam penggunaan cairan radiator, usahakan tidak menggunakan air sumur yang tinggi mineral dan kotor karena dapat memicu karat dan endapan lumpur.

5. Gunakan TMO Radiator Coolant

Gunakan TMO Radiator Coolant agar suhu di dalam radiator tetap terjaga. Air biasa tidak bisa sebaik coolant dalam mendinginkan suhu mesin karena TMO Radiator Coolant dirancang spesifik sesuai kebutuhan mesin mobil Toyota.

Seperti titik didih coolant yang lebih tinggi dari air biasa dan memiliki formula anti endapan lumpur dan lumut. Termasuk menjaga radiator dari potensi bahaya laten karat yang berbahaya. Alhasil, mesin dapat beroperasi dengan baik di suhu idealnya.

Supaya lebih mudah, aman, dan nyaman, silakan manfaatkan layanan servis berkala bengkel resmi Toyota dalam perawatan radiator kendaraan. Anda bisa menggunakan TMO Radiator Coolant dengan performa sesuai spesifikasi mobil Toyota di Indonesia supaya daya tahan mesin terjaga.