Skip to main content

Search Modal

Fitur dan Teknologi Mobil Hybrid Toyota yang Membuatnya Makin Efisien dan Ramah Lingkungan

Main Area

Main

Fitur dan Teknologi Mobil Hybrid Toyota yang Membuatnya Makin Efisien dan Ramah Lingkungan

Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan teknologi elektrifikasi yang paling mudah diterima masyakarat. HEV memanfaatkan keunggulan motor listrik yang zero emission bersama mesin bensin dengan efisiensi tinggi. HEV dianggap paling relevan di Indonesia karena tidak membutuhkan charging station.

Selain itu, Hybrid EV diklaim lebih senyap sekitar 50% dan emisi lebih rendah 60%. Itupun driver tidak perlu susah payah mengendalikan pembagian tugas antara motor bakar dan motor listrik karena sudah dikontrol secara otomatis.

Alhasil, mobil jenis ini begitu fun to drive, powerful, hemat bensin, dan eco friendly. Lantas, apa saja fitur dan teknologi yang mendukung kinerjanya?

1. Series Parallel Hybrid System pada HEV Toyota

Rangkaian kerja HEV Toyota sering disebut sebagai Series-Parallel Hybrid System. Teorinya, mesin bensin memiliki dua fungsi: sebagai sumber tenaga penggerak roda dan mengisi daya baterai hybrid. Kedua tugas tersebut dikerjakan bergantian atau serempak sesuai kebutuhan di lapangan.

Mekanisme kerjanya berbeda dari Series Hybrid yang dipakai oleh beberapa pabrikan lainnya. Mesin bensin hanya bertugas untuk menggerakkan generator yang selanjutnya mengisi daya baterai. Melalui inverter, daya baterai dipakai untuk mengoperasikan motor listrik sehingga mobil berjalan.

2. Toyota Hybrid System (THS)

Toyota Hybrid System (THS) menggunakan teknologi penghematan konsumsi bensin yang secara halus dan tanpa jeda berpindah antara penggerak mesin bensin (hybrid engine) dan motor listrik, sekaligus menggabungkan keduanya saat dibutuhkan secara bersamaan.

Sanggup beradaptasi pada berbagai skenario berkendara, THS mengendalikan tenaga dari kedua sumber daya dan menginstruksikan mobil untuk menyinergikan keduanya guna memperoleh efisiensi dan performa terbaik dengan target utama emisi serendah mungkin.

THS mengurangi peran mesin bensin dan menambah kontribusi motor listrik selama mungkin dalam berbagai skenario berkendara. Klaimnya, baik konsumsi bensin dan emisi dapat ditekan sekitar 50% ketimbang mesin konvensional dengan kapasitas sama.

3. Teknologi Dynamic Force Engine

Dynamic Force Engine meningkatkan thermal efficiency mesin. Contohnya dengan mengoptimalkan langkah piston yang lebih panjang (long stroke) ketimbang diameter piston, aliran udara di lubang intake dan exhaust juga dikondisikan sama, serta mengoptimalkan manajemen panas mesin dengan sistem pendingin variabel.

Dynamic Force Engine juga dilengkapi dua injektor terpisah untuk injeksi langsung ke dalam ruang bakar dan port intake manifold. Sistem D-4S dapat mengatur injektor untuk menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke kepala piston dan intake secara bersamaan.

Atau salah satu saja tergantung dari putaran mesin, suhu, dan parameter lainnya. Dengan thermal efficiency yang lebih optimal, performa mesin meningkat, lebih efisien mengolah bensin, dan lebih ramah lingkungan. Teknologi ini ada pada All New Kijang Innova Zenix HEV.

4. Power Split Device

Power Split Device (PSD) berperan dalam mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan menghasilkan performa yang lebih baik. Dengan membagi dan mengalirkan tenaga antara mesin bensin dan motor listrik secara tepat, PSD membantu Toyota mencapai keunggulan teknologi hybrid.

Tenaga dari mesin bensin dan kedua generator listrik (MG1 dan MG2) dihubungkan oleh PSD. Komponen yang sekaligus bertindak sebagai transmisi ini, menggunakan girboks khusus dalam tugasnya membagi distribusi tenaga dari mesin bensin, motor listrik, dan generator listrik.

Ada sistem planetary gear di dalamnya yang menjaga supaya penyaluran tenaga dari berbagai sumber tersebut dapat berlangsung optimal dan tanpa jeda. Canggihnya sistem ini adalah tidak butuh campur tangan pengemudi dalam mengendalikannya.

Berbeda dengan sistem transmisi umumnya yang mengandalkan pelat kopling yang mudah aus atau torque converter yang berisi fluida, PSD memakai roda gigi yang dikenal ‘badak’ dan lebih sigap dalam menyalurkan tenaga. Ditambah kerugian mekanis yang lebih rendah.

Toyota menyebutnya sebagai e-CVT, PSD mendistribusikan tenaga dengan pas dan sesuai skenario berkendara di jalan. Karena PSD begitu berharga dan spesial, teknologi ini sudah dipatenkan oleh Toyota secara internasional.

5. Baterai Hybrid dengan Pengisian Cepat

Baterai hybrid Toyota dikemas dalam paket yang kompak dan memiliki penyimpanan tenaga listrik yang maksimal di bawah dek kabin. Dengan daya pengisian ulang yang cepat, mobil hybrid Toyota kerap bekerja full electric yang membuatnya makin hemat bensin dan rendah emisi.

6. Energy Regenerative Brake System

Ketika pengereman, motor listrik membangkitkan tenaga listrik dari tenaga kinetik rem guna mengisi daya baterai melalui fitur Energy Regenerative Brake System. Dengan begitu, peluang motor listrik untuk terus bekerja lebih besar sehingga konsumsi bensin dapat ditekan lebih rendah dan semakin minim emisi.

7. EV Mode Untuk Perjalanan Nol Emisi

Adanya EV Mode membuat pengemudi dapat merasakan pengalaman unik khas mobil listrik yang berlimpah torsi, senyap, dan zero emission. Daya jelajah mode full elektrik ini memastikan masyarakat dapat berpartisipasi mengurangi polusi udara tanpa perlu mengubah kebiasaan mobilitasnya.

Latest Article
Back to top