Jakarta - Peraih gelar Best of The Best kompetisi lingkungan hidup Toyota Eco Youth (TEY) ke-9 dari SMAN 19 Bandung bertolak ke Tokyo, Jepang, atas undangan dari Toyota Indonesia.
Tim yang terdiri dari 2 orang siswa bernama Nirwan dan Farizd Abdullah Labaiq dan satu orang guru pendamping bernama Susanto tersebut, akan mengikuti kegiatan di Jepang pada 24—31 Oktober 2015.
Vice President Director PT Toyota Astra Motor, Suparno Djasmin, menyebutkan bahwa aktivitas ini merupakan bagian dari apresiasi Toyota Indonesia kepada para pemenang TEY, sekaligus untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk menambah pengetahuan, khususnya di bidang lingkungan hidup.
Suparno Djasmin menyebutkan bahwa selama di Jepang, para siswa dan guru ini tidak hanya mengunjungi berbagai tempat untuk memperluas wawasan mereka mengenai lingkungan hidup, namun juga menyaksikan teknologi otomotif terbaru dari Toyota pada perhelatan pameran otomotif internasional Tokyo Motor Show (TMS) 2015.
“Perjalanan ini diharapkan dapat memberi inspirasi yang akan lebih mendorong sensitifitas dan kreatifitas mereka terhadap berbagai persoalan khususnya di bidang lingkungan hidup dan menularkannya ke generasi muda yang lainnya,” katanya, hari ini.
Program ini juga direspon positif oleh peserta tim, SMAN 19 Bandung. Mereka berpendapat bahwa program trip ke Jepang ini merupakan cara yang fun dalam pembelajaran lingkungan.
“Trip ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan kami, ternyata selain terkenal dengan teknologinya yang maju, masyarakat Jepang juga sangat peduli terhadap lingkungan. Menurut saya culture kepedulian lingkungan tersebut sangat mungkin untuk diaplikasikan di Indonesia” ujar Nirwan, salah satu siswa yang mengikuti perjalanan ke Jepang.
Tim SMA 19 Bandung berhasil meraih predikat Best of The Best setelah proyek mereka untuk kategori sosial yang bertema “Babarengan-Mengurangi Polusi dengan Berinteraksi" mendapat penilaian tertinggi dari Juri TEY ke-9 yang terdiri dari pakar lingkungan hidup, pakar pendidikan dan pakar media sosial, beserta tim dari Toyota Indonesia.
Gedung SMAN 19 Bandung berlokasi sekitar 350 m dari jalan raya, sehingga banyak di antara murid-murid yang tidak memiliki kendaraan bermotor, terpaksa berjalan kaki menuju sekolah.
Kondisi ini melahirkan ide kreatif untuk mendorong murid-murid yang mempunyai kendaraan bermotor agar mengajak teman-teman yang berjalan kaki untuk ikut naik bersama kendaraan mereka, persyaratan parkir kendaraan di sekolah harus mengikuti program ini.
Lahir konsep “Babarengan” dengan membangun halte di pinggir jalan raya, sebagai titik pertemuan murid yang mempunyai kendaraan dengan yang tidak mempunyai kendaraan. Dengan memanfaatkan teknologi IT, halte dilengkapi fasilitas wifi sehingga memudahkan murid-murid untuk mengakses informasi mengenai posisi teman-teman mereka.
Proyek ini mendapat penilaian tertinggi antara lain karena berhasil memecahkan persoalan yang dihadapi murid-murid SMAN 19 Bandung yang lokasi sekolahnya jauh dari akses angkutan umum.
“Proyek Babarengan ini multidimensi, dan sangat kreatif. Di satu sisi, mampu menumbuhkan rasa setia kawan, di sisi lain juga secara langsung menurunkan konsumsi per kapita penggunaan bahan bakar sehingga secara tidak langsung berpengaruh untuk indikator lingkungan hidup,” tutur Suparno Djasmin.
Sementara itu, Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, mengatakan TEY merupakan salah satu aktivitas Toyota Indonesia yang menyasar pada generasi muda yang merupakan pemimpin masa depan bangsa.
“Semoga semua tim SMAN 19 Bandung dapat lebih mengembangkan proyeknya sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ucap Warih, dalam kesempatan terpisah, hari ini.
Tentang Toyota Eco Youth
Toyota Eco Youth (TEY) adalah bagian dari implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota Indonesia yang sudah digelar setiap tahun sejak 2005. TEY merupakan kompetesi proyek lingkungan hidup untuk generasi muda di tingkat pendidikan menengan atas yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.
Dari tahun ke tahun, animo untuk mengikuti TEY terus meningkat, dan seiring dengan itu kualitas lomba juga terus ditingkatkan. Pada penyelenggaraan TEY ke-9 yang berlangsung dari September 2014—Agustus 2015, keragaman aktivitas lomba semakin diperluas.
Lomba tidak hanya berupa project lingkungan namun juga ada penambahan berupa 6 kategori aktivitas My Eco Competition, yaitu My Eco Shirt, My Eco Doodle, My Eco Anthem, My Eco Story, My Eco Meter, dan My Eco Pic. Dengan adanya program tambahan ini, diharapkan dapat memperluas keterlibatan elemen sekolah dalam program TEY ke-9.
Pada TEY ke-9, jumlah proposal yang masuk mencapai 1.709. Dari jumlah ini diambil 20 proposal terbaik sebagai finalis berdasarkan penilaian tim juri yang terdiri dari manajemen Toyota Indonesia, dan dibantu pakar pendidikan seperti Prof. DR. Arief Rachman Hakim, M.Pd (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta), DR. Jatna Supriatna, Phd (Kepala Pusat Perubahan Iklim Universitas Indonesia), Rene Suhardono (pakar sosial media & gerakan sosial), serta Didi Kaspi Kasim (praktisi media).
Para finalis dalam TEY ke-9 diberi kesempatan untuk mengikuti workshop untuk merealisasikan proposal mereka, dengan mendapat bantuan dana dan bimbingan dari Toyota Indonesia.
Sebagai apresiasi, Toyota Indonesia juga menyediakan hadiah berupa uang tunai Rp70 juta untuk pemenang pertama, Rp50 juta untuk pemenang kedua, dan Rp30 juta untuk pemenang ketiga untuk masing-masing katagori yaitu science dan sosial. Khusus bagi pemenang Best of The Best juga mendapatkan hadiah tambahan berupa pelatihan tentang lingkungan hidup di Jepang.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
PT Toyota-Astra Motor
Telp: (021) 651-5551 ext. 2266/2280
Fax: (021) 651-5231