Skip to main content

Search Modal

Toyota Beyond Care : Semangat Untuk Kenalkan Ecosociopreneurship Pada Peserta Toyota Eco-Youth Ke-10

Main Area

Main

Toyota Beyond Care : Semangat Untuk Kenalkan Ecosociopreneurship Pada Peserta Toyota Eco-Youth Ke-10
JAKARTA – Kompetisi untuk para pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) guna membangun cara berpikir dan memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan lingkungan di sekitar atau lebih dikenal dengan program Toyota Eco Youth (TEY) dimulai secara resmi hari ini oleh Toyota Indonesia.

Hari ini, dilakukan sosialisasi program TEY ke-10 untuk wilayah Jakarta. Acara hari ini dihadiri oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ir. Ananto Kusuma Seta, Ph.D.

Dilandasi semangat Toyota Beyond Care, pelaksanaan TEY yang kali ini memasuki tahun ke-10, mengambil tema “Ecosociopreneurship”, yang diharapkan akan menstimulus para peserta untuk bersaing menampilkan proyek-proyek lingkungan yang didukung oleh kegiatan yang menghasilkan dana guna  membiayai keberlangsungan operasional poyek secara mandiri.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, menyebutkan bahwa pada TEY ke-10, Toyota akan menanamkan nilai-nilai Ecosociopreneur kepada para pelajar agar mampu menciptakan kegiatan yang menghasilkan dana guna mendukung keberlanjutan dan terciptanya inovasi-inovasi baru bagi proyek-proyek lingkungan mereka.

Melalui Ecosociopreneur ini, diharapkan akan memunculkan nilai-nilai ekonomis dari program TEY ini, serta dapat meningkatkan kemandirian dari para pelajar dalam menjalankan proyek-proyeknya.

“Sejalan dengan semangat Toyota Beyond Care, kami berharap proyek-proyek tersebut akan sangat bermanfaat melebihi ekspektasi masyarakat di lingkungan sekitarnya, sekaligus dalam upaya mengembangkan gaya hidup yang lebih kondusif dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang,” kata Henry, pada acara pembukaan dan sosialisasi pelaksanaan TEY ke-10 untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, di Jakarta, hari ini.

Ecosociopreneur merupakan gabungan antara Ecopreneur yang berarti wirausaha yang peduli dengan masalah lingkungan atau kelestarian lingkungan. Sementara itu, Sociopreneur adalah pengusaha yang menjalankan usahanya tidak semata-mata hanya memikirkan keuntungan pribadi, tetapi juga memikirkan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.

Melalui TEY ke-10, konsep Ecosociopreneur yang telah dijalankan Toyota selama ini akan ditransformasikan kepada para pelajar SLTA sebagai generasi penerus, agar jiwa kewirausahaan yang mereka miliki juga tetap memperhatikan aspek sosial, khususnya dalam mengembangkan upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan dan jangka panjang.

Konsep Ecosociopreneur mendorong proyek berkelanjutan melalui kegiatan yang menghasilkan dana untuk membiayai keberlangsungan operasional proyek secara mandiri. Contohnya adalah “Asuransi Sampah” yang dilakukan oleh “Eco-Hero” bernama Dr. Gamal Albinsaid.

Dr. Gamal mempunyai klinik kesehatan di mana para pasien membayarnya dengan sampah. Kemudian, sampah ini dijual melalui sistem koperasi. Uang yang dihasilkan dari penjualan sampah akan digunakan untuk mendanai operasional klinik kesehatan tersebut.

Dari kegiatan proyek mandiri “Asuransi Sampah” ini, akan diperoleh keuntungan di mana masyarakat miskin dapat berobat tanpa biaya, dan sampah dapat dikumpulkan untuk didaur ulang.

“Pada dasarnya kami menginginkan agar Toyota Eco Youth dapat merangsang terciptanya ekonomi kreatif berbasis lingkungan hidup yang diharapkan dapat memperlihatkan bahwa upaya pelestarian lingkungan membawa dampak positif bagi ekonomi, ujar Wakil Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono dalam kesempatan terpisah.

Sama halnya dengan pelaksanaan TEY tahun-tahun sebelumnya, TEY ke-10 juga akan terdiri dari 2 (dua) kategori lomba, yaitu untuk bidang Science (ilmiah) dan Social Movement (sosial).

Namun sesuai dengan tema Ecosociopreneurship, proyek ilmiah yang dilombakan adalah proyek secara berkesinambungan, dapat berjalan secara mandiri dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

Sementara itu, untuk Social Movement adalah gerakan sosial berkesinambungan yang bisa berjalan secara mandiri dan mengajak komunitas untuk berperilaku yang berdampak positif bagi lingkungan.

Pada TEY ke-9 tahun lalu, jumlah proposal yang terkumpul sebanyak 1.709 proposal. Toyota mendorong agar para peserta mengimplementasikan proposal tersebut menjadi proyek nyata, berkelanjutan, dan terus dikembangkan, seperti halnya yang dilakukan oleh SMAN 19 Bandung dan SMAN 6 Denpasar.

SMAN 19 Bandung mempunyai proyek pengurangan polusi kendaraan melalui program pergi bersama ke sekolah. Program ini menjadi program resmi di sekolah itu dan masih berlanjut hingga saat ini, serta bahkan menjadi proyek percontohan bagi sekolah-sekolah lain di sana.

Sementara itu, SMAN 6 Denpasar mempunyai proyek pengolahan limbah upacara yadnya menjadi genteng yang kini telah mendapatkan sertifikasi dari provinsi untuk dikembangkan dan diadaptasi di kota lain di Bali.   

Untuk TEY ke-10 ini, Toyota menargetkan 2.500 proposal proyek lingkungan yang masuk, atau lebih banyak dibandingkan pada TEY ke-9 yang hanya mencapai 1.709 proposal. Dari seluruh proposal yang masuk, panitia akan menetapkan 25 proposal proyek yang layak sebagai finalis untuk kemudian dilombakan.

Selain itu, cakupan kolaborasi TEY juga diperluas. Jika sebelumnya hanya melibatkan internal sekolah dan lingkungan sekitar sekolah,  pada TEY ke-10 juga melibatkan peran universitas sebagai pembimbing dan pendampingan selama pelaksanaan proyek khususnya bagi 25 proyek peserta yang berhasil menjadi finalis.

“Kenaikan target jumlah peserta tersebut merupakan wujud komitmen kami untuk perbaikan pola pikir lingkungan di kalangan generasi muda. Selain itu, kami juga ingin adanya peningkatan kualitas proyek (improvement) pada TEY ke-10 ini sehingga perlu keterlibatan peran universitas dalam menjalankan proyeknya itu,” jelas Henry.

Pada TEY ke-10, Toyota akan menekankan beberapa aspek dalam upaya menggalakkan semangat Ecosociopreneurship kepada para pelajar peserta lomba guna menjaga proyeknya agar bisa berkontribusi pada perbaikan lingkungan sekitarnya secara berkelanjutan. Selain Investment, Toyota juga memperhatikan aspek Bussines Start Up, Financial Consultation dan Sustainability.

Untuk aspek Investement, Toyota akan memberikan pendanaan kepada 6 pemenang TEY ke-10 atas proposal yang telah mereka implementasikan di TEY. Funding  tersebut akan dijadikan dana Business Start Up atas proyek tersebut ke depannya.

Toyota juga akan memberikan konsultasi finansial atas pendanaan tersebut bagi para pemenang melalui Financial Consultation. Untuk aspek Sustainabiliity, merupakan pendekatan terhadap kinerja perusahaan pada bidang lingkungan, sosial dan ekonomi karena ketiga aspek tersebut saling terkait satu sama lain.


Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

 

 

Dimas/Dwi/Suci

Media Relation

Corporate Planning & Public Relation

PT Toyota-Astra Motor

Telp: (021) 651-5551 ext. 2266/2280

Fax: (021) 651-5231         

Email:

dimas.aska@toyota.astra.co.id;

dwi.astuti@toyota.astra.co.id;

suci.rahmadhany@toyota.astra.co.id;
Ika/Willy/Dena

Corporate Public Relations Department

External Affairs Division

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Telp: (021) 651 5551 ext 2727

Fax: (021) 652 1587                            

Email:

willy.keraf@toyota.co.id

ika.kristi@toyota.co.id

 denasty.putri@toyota.co.id
   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Latest Article
Back to top