Netralitas karbon merupakan target nasional yang harus diwujudkan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak yang terasa bagi kehidupan masyarakat di masa kini serta generasi yang akan datang. Seluruh elemen masyarakat diharapkan andil serta partisipasinya dalam upaya Indonesia dan dunia yang lebih bersih sehingga bisa dinikmati tidak hanya untuk saat ini namun berkelanjutan di masa depan.
Upaya nyata untuk mengurangi karbon pun menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo yang telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang akan menurunkan emisi karbon sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Mengutip pernyataan Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI, Siti Nurbaya dalam Indonesia Green Summit 2021 yang menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi dari lima sektor yang meliputi sektor energi, limbah, industri, pertanian, dan kehutanan. Selain itu, Indonesia berkomitmen dalam meningkatkan ketahanan iklim melalui ketahanan ekonomi, sosial, dan sumber penghidupan, serta ekosistem dan lanskap.
Di tengah kondisi ekonomi yang berangsur pulih paska pandemi, cita-cita Indonesia mengurangi jejak karbon untuk ketahanan iklim dalam jangka panjang dijalankan secara harmoni beriringan dan dikelola dalam bentuk ekonomi pembangunan hijau. Artinya semangat peningkatan ekonomi oleh masyarakat untuk taraf hidup yang lebih baik perlu disinergikan dengan literasi bahwa upaya netralitas karbon harus disegerakan karena emisi karbon berdampak terhadap perubahan iklim global dan peningkatan suhu yang terasa berubah dengan cepat.
Jejak karbon dapat dikurangi oleh semua pihak melalui peningkatan efisiensi energi dan perubahan gaya hidup serta kebiasaan sehari-hari. Toyota Indonesia melihat potensi besar yang dimiliki anak muda sebagai populasi terbesar di Indonesia. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hasil sensus Penduduk 2020 menyebutkan Usia Muda Dominasi Penduduk Indonesia. Dari total 270 juta jiwa penduduk, sebesar 54% merupakan generasi milenial dan generasi z. Hal ini menandakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merupakan anak muda yang dapat ditanamkan kepeduliannya sejak dini akan pentingnya keberlangsungan penghijauan yang berdampingan dengan pertumbuhan ekonomi.
TEY Ke-12 Wadah Kepedulian Netralitas Karbon Generasi Muda
Sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah berlangsung sejak tahun 2005, Toyota Eco Youth (TEY) memberikan perhatiannya akan inisiatif dan gerakan penghijauan anak muda untuk sejak dini mencapai netralitas karbon. Di tahun ke12 TEY akan mewadahi ide-ide 50 sekolah pemenang kompetisi TEY sebelumnya..Tiap sekolah akan diwakili oleh 2 siswa yang didampingi 1 guru sebagai pembimbing. Untuk menggiatkan kepedulian akan pengurangan emisi karbon dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan, TEY ke-12 mengajak kreativitas peserta membuat proyek yang mengangkat isu Pentingya Netralitas Karbon di Kalangan Generasi Muda dan Implementasinya yang nantinya akan digitalisasi sehingga dapat terus menjadi sumber pembelajaran bagi kalangan muda dan masyarakat umum lainnya.
“Partisipasi aktif generasi muda dalam upaya mengurangi karbon sebagai musuh bersama dapat diwujudkan melalui aktifitas TEY ke-12. Program TEY dapat menjadi ajang inisiatif dan eskalasi kreatifitas generasi muda untuk mengembangkan ide-ide sederhana menjadi inovasi memerangi emisi karbon yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Tentunya program TEY tidak akan berlangsung secara konsisten selama 12 tahun tanpa adanya dukungan dan sinergi positif dari Pemerintah, sekolah, dan komunitas yang terkait hingga para expert yang berpengalaman di bidangnya. Generasi masa kini pun didukung dengan literasi dan akses teknologi sehingga gerakan pengurangan jejak karbon dapat menjadi gaya hidup baru,” ujar Bob Azam Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Kick Off TEY ke-12 hari ini (17/12) diadakan dengan konsep yang berbeda yaitu Webinar yang diselenggarakan secara hybrid dengan mengusung tema “Partisipasi Anak Muda Dalam Memerangi Emisi Karbon” dengan menghadirkan para pembicara dan penggiat netralitas karbon di bidangnya diantaranya Dr. Ir. Bambang H., MM – Sekretaris Jenderal Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Susy Herawati SE, MSc, - Kepala Bidang Penyelenggaraan Ekspose Generasi Lingkungan BP2SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Mahawan Karuniasa, MM adalah seorang Akademisi sekaligus Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia, Andien - penyanyi dan penggiat lingkungan hidup, serta Monica Khonado - Miss Earth Indonesia 2020, yang disiarkan secara langsung dan dapat diikuti oleh siswa siswi, para pengajar dari sekolah peserta serta publik.
Program TEY merupakan salah satu upaya nyata dalam mewujudkan komitmen Toyota Environmental 2050. Sebagai aktivitas kepedulian lingkungan dengan eksistensi lebih dari 1 dasawarsa, kehadiran TEY diharapkan dapat menginspirasi generasi penerus bangsa untuk menghasilkan inovasi untuk memerangi karbon sebagai musuh bersama dan mengurangi emisi karbon melalui ide-ide yang dikompetisikan.
Sementara itu, Finance Admin & Logistics Support Director PT Toyota-Astra Motor, Suranywaty Tjandrasa, menyebutkan bahwa Toyota secara global mempunyai komitmen yang tinggi dalam hal netralitas karbon baik melalui teknologi (green manufacture, green product, dll), berbagai inovasi terintegrasi yang dapat menurunkan jejak karbon, maupun melalui berbagai aktivitas sosial dan advokasi publik seperti Toyota Eco Youth.
“Guna tercapainya Sustainable Development Goals (SDG), maka adalah menjadi tugas kita semua di segala elemen dan lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi emisi karbon. Dengan adanya kesadaran terhadap lingkungan, dimulai dari hal yang paling sederhana, kita bahu-membahu seperti menjaga pola konsumsi, maupun melakukan konservasi lingkungan hidup. Kami percaya, bersama anak muda, kita punya power besar untuk menjadi motor pergerakan dan penggiat netralitas karbon. Menjadikaan gerakan ini sebagai lifestyle yang menyenangkan. Melalui TEY ini, diharapkan menjadi salah satu sarana yang bisa memacu kontribusi anak muda Indonesia untuk mengembangkan ide dan mewujudkannya dalam aksi nyata,” kata Suranywaty, hari ini.
Gerakan penghijauan dengan implementasi teknologi melalui kompetisi TEY di seluruh Indonesia dapat diutilisasikan menjadi suatu gaya hidup baru yang lebih hijau di kalangan anak muda sehingga berdampak nyata bagi pengurangan emisi karbon sejak dini.**