Skip to main content

Search Modal

Mengenal Power to Weight Ratio

Main Area

Main

Mengenal Power to Weight Ratio

Dalam hal performa mesin, tidak hanya tenaga dan torsi yang menjadi kunci. Power to weight ratio (PWR) juga punya peran dalam melihat performa mobil tersebut.

Beberapa orang membeli mobil baru tidak hanya melihat desain eskterior, interior atau merasakan kenyamanan di dalam kabin. Bagi pengguna kendaraan yang mengedepankan sisi performa, membaca spesifikasi menjadi penting untuk mengetahui bagaimana performa mesin tersebut. Berapa tenaga maksimumnya? Torsi? atau klaim konsumsi bahan bakarnya bila ada.

 

Tapi ternyata ada satu hal yang juga punya pengaruh terhadap performa mesin, yaitu power to weight ratio (PWR). Ini adalah pengukuran kinerja mesin secara keseluruhan dengan membagi tenaga yang dikeluarkan dengan berat kendaraan tersebut (Ps/Kg). Atau singkatnya ini untuk menghitung rasio berat mobil terhadap tenaga.

 

Seperti diketahui bahwa performa mobil saat melaju tidak sepenuhnya bergantung pada mesin saja. Dua mobil dengan tenaga yang sama, mobil yang lebih ringan biasanya akan melaju lebih cepat dibandingkan mobil dengan bobot yang lebih berat.

 

Sebagai contoh, pada Toyota Fortuner dan Kijang Innova pada tipe diesel menggunakan mesin berkapasitas sama 2.400 cc menghasilkan tenaga yang juga sama 149 Ps. Namun Toyota Kijang Innova mempunyai bobot lebih ringan yakni 1.800 kg, sedangkan Toyota Fortuner mencapai 2.000 kg.

 

Bila dihitung PWR maka Toyota Kijang Innova bisa lebih cepat melaju karena memiliki PWR 37,5 Ps/Kg. Sementara Toyota Fortuner memiliki PWR 33,7 Ps/Kg. Dalam perhitungan PWR, semakin tinggi angkanya maka semakin baik. Namun hal yang wajar mengingat Fortuner merupakan SUV dengan bodi yang lebih gagah sehingga mempunyai bobot lebih berat dan menjadikannya lebih stabil.

Latest Article
Back to top