Skip to main content

Search Modal

Mempelajari Cara Kerja ABS

Main Area

Main

Mempelajari Cara Kerja ABS

Faktor keselamatan merupakan hal yang sangat penting dalam berkendara sehingga berbagai fitur keselamatan terus dikembangkan, salah satunya adalah ABS (Anti-lock Braking System).



Dalam sistem pengereman, dahulu sekitar tahun 1940 dikenal nama teknologi skid brakes (rem anti selip) yang digunakan pada pesawat terbang. Baru pada tahun 1950 diterapkan dalam dunia otomotif yang dikenal dengan nama ABS (Anti-Lock Braking System).

Tidak hanya digunakan untuk berkendara biasa, teknologi ABS juga sudah lama digunakan untuk balapan. Pada tahun 1960-an, tim balap Ferguson P99 menyematkan fitur ABS pertama kali di arena balap. Saat itu masih full mekanik tanpa adanya bantuan komputer berupa sensor seperti teknologi ABS zaman modern saat ini. Tanpa adanya fitur ini, seorang pembalap profesional pun akan mengalami kesulitan mengendalikan mobilnya saat melakukan pengereman mendadak.

 

Jika mobil tidak dilengkapi dengan fitur ABS, keempat roda mobil bisa terkunci dan membuat mobil tetap meluncur meski sudah menginjak pedal rem secara penuh. Setir juga tidak bisa dikendalikan karena roda yang terkunci oleh rem. Pada dasarnya sistem ABS ini menghindari penguncian terhadap roda dan mobil bisa dikendalikan baik itu membanting setir ke kanan atau kiri untuk menghindar.

 

Momen saat kecepatan tinggi atau saat jalan licin karena hujan membuat pengereman mendadak menjadi lebih sulit. Roda bisa terkunci dan mobil susah dikendalikan. Sistem ABS inilah yang membantu pengemudi saat melakukan pengereman mendadak serta membuat mobil bisa dikendalikan.

 

Adapun cara kerja dari teknologi ABS didukung oleh 4 komponen utama dengan fungsi yang berbeda. Mulai dari sensor kecepatan yang berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda.

 

Ada juga katup pengereman pada jalur minyak rem dimana katup ini dikendalikan oleh komputer (controller) yang juga komponen utama dalam rangakaian sistem ABS.

 

Katup pada jalur minyak rem memiliki tiga posisi yang berbeda-beda. Pada katup posisi satu terbuka penuh sehingga tekanan minyak rem secara penuh langsung diteruskan ke rem.

 

Sementara pada katup posisi dua katup akan menghalangi tekanan minyak rem, sehingga tekanan tidak diteruskan ke rem walaupun pengemudi menginjak pedal rem.

 

Katup posisi tiga akan menghalangi sebagian dari tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya setengah yang diteruskan ke rem meskipun pedan rem diinjak secara penuh.

 

Komponen terkahir yang berperan dalam bekerjanya sistem ABS adalah pompa. Fungsinya adalah mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang dilepaskan ke katup rem.

 

Hal pertama dalam proses bekerjanya ABS dimulai dari sensor kecepatan yang membaca kecepatan mobil dan menyampaikannya ke komputer. Mobil yang melaju dengan kecepatan 100 km/jam secara normal membutuhkan waktu berhenti sekitar 5 detik. Namun ketika rem mendadak, waktu yang diperlukan untuk roda terkunci sekitar 1-2 detik.

 

Komputer telah diatur untuk dapat menghentikan mobil secara maksimal dan menghindari penguncian roda. Sebelum roda terkunci, komputer akan mendapatkan data dari sensor kecepatan dan memerintahkan katup menghalangi tekanan dengan cara mengambil katup posisi dua atau katup posisi tiga sesuai perintah komputer.

 

Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, komputer akan memerintahkan katup mengambil posisi satu yang membuat tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS tersebut terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang mampu melakukan 15 kali proses dalam 1 detik.

 

Saat ini hampir semua produk Toyota sudah mengadopsi fitur ABS, bahkan produk di entry segment seperti Agya dan Calya juga telah memakai ABS sebagai pelengkap fitur keselamatan lainnya.

Latest Article
Back to top