Surabaya – Untuk ke-empat kalinya pada tahun 2014 ini, Toyota Indonesia memberikan bantuan untuk peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar lulusannya lebih siap pakai di sektor industri.Ini merupakan bagian dari komitmen Toyota Indonesia terhadap pendidikan di Indonesia adalah melalui Toyota Technical Education Program atau biasa disebut dengan T-TEP.

“Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan mempersiapkan sumber daya manusia SMK yang lebih siap memasuki industri otomotif, dan penyerahan bantuan berupa alat peraga kepada SMKN 2 Surabaya hari ini adalah yang keempat dalam tahun ini,” kata Vice President Director PT Toyota Astra Motor, Suparno Djasmin, pada kesempatan terpisah, hari ini.

Bantuan yang diserahkan untuk SMKN 2 Surabaya ini berupa 1 unit Toyota Etios Valco E M/T kepada SMKN 2 Surabaya. Dengan adanya alat peraga ini, murid-murid jurusan otomotif dapat melakukan praktek langsung sesuai dengan kondisi di lapangan ketika mereka sudah masuk dalam dunia kerja.

“Kita menginginkan, lulusan SMK ini bisa langsung masuk dunia kerja dengan bekal pengatuhuan yang cukup sehingga betul-betul siap pakai,” kata Suparno Djasmin.

Sebelumnya, pada 18 Februari 2014, Toyota Indonesia juga meresmikan masuknyaSMKN 1 Cibinong kedalam institusi T-TEP sekaligus memberikan bantuan tambahan fasilitas alat peraga untuk sekolah ini. Kemudian pada 26 April 2014 giliran SMK Tunas Pelita Binjai dan pada 10 Mei 2014 disusul oleh SMK BundaSatria Wangon yang diresmikan peningkatan kualitas institusinya.

“Semoga dengan peningkatan kualitas, keempat sekolah tersebut dapat mempersiapkan dan meningkatkan daya saing lulusannya guna dapat memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang otomotif,” ujar Suparno, pada saat peresmian di SMKN 2 Surabaya, hari ini.  

Dengan ditingkatkannya kualitas keempat institusi tersebut, kata Suparno, hingga saat ini sudah ada 13 institusi T-TEP yang dilengkapi dengan fasilitas alat peraga.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Toyota Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas institusi T-TEP, melainkan juga akan menambah institusi T-TEP di berbagai wilayah di nusantara.

Sejak diimplementasikan pertama kali pada 1991 hingga saat ini, sudah terdapat total 57 institusi T-TEP, di mana 13 di antaranya adalah yang dilengkapi dengan alat peraga.

Sepanjang 2014, rencananya akan ditambah 5 institusi T-TEP lainnya, sehingga total menjadi 62 institusi. Selain itu, Toyota Indonesia juga menargetkan penambahan 5 institusi setiap tahunnya dalam 5 tahun mendatang, sehingga akan ada 25 institusi T-TEP baru dalam lima tahun ke depan.

Di bagian lain, dia menegaskan kembali harapannya bahwa institusi T-TEP ini akan dapat menjadi wadah dalam mengembangkan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih siap dalam memasuki industri otomotif yang terus berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dari lulusan institusi T-TEP dapat meningkat.

“Di masa depan, Toyota akan semakin memperluas penyelenggaraan institusi T-TEP dan meningkatkan mutu keterampilan di bidang otomotif di sekolah-sekolah kejuruan,” urainya.