Skip to main content

Search Modal

Gratis Saat Servis Berkala, Uji Emisi Memastikan Kondisi Mesin Hybrid Toyota Tetap Prima dan Rendah Emisi Gratis Saat Servis Berkala, Uji Emisi Memastikan Kondisi Mesin Hybrid Toyota Tetap Prima dan Rendah Emisi

Main Area

Main

Gratis Saat Servis Berkala, Uji Emisi Memastikan Kondisi Mesin Hybrid Toyota Tetap Prima dan Rendah Emisi

 

Berbeda dengan mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) yang sepenuhnya hanya mengandalkan motor listrik, mobil hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) masih menggunakan mesin pembakaran dalam (ICE) berbahan bakar bensin.

Mesin bensin pada HEV Toyota bertugas untuk mengisi ulang baterai yang menggerakkan motor listrik. Tugas lainnya adalah bersinergi dengan motor listrik dalam menyalurkan tenaga ke roda saat dibutuhkan, seperti waktu cruising di jalan tol, menanjak, atau mendahului kendaraan lain.

Karena itu, Hybrid EV Toyota masih memproduksi gas buang Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Hidrokarbon (HC). Gas CO dalam kadar tertentu, terbilang bahaya kalau sampai masuk ke dalam sistem pernapasan manusia.

Selain itu, CO2 merupakan gas yang mempunyai dampak berbahaya yang memberikan pengaruh terhadap pemanasan global. NO2 dapat pula mengakibatkan gangguan saluran pernapasan dan perih di mata. HC berasal dari proses pembakaran yang tidak sempurna berupa sisa-sisa uap mesin yang tidak terbakar.

Hybrid EV sanggup menekan emisi kendaraan menjadi sangat rendah berkat adanya motor listrik yang bersinergi dengan mesin bensin. Motor listrik pada HEV Toyota, membuat operasional mesin bensin semakin jarang, bahkan sama sekali tidak bekerja ketika mode EV (Electric Vehicle) diaktifkan. 

Mesin tetap mati ketika mobil berhenti seperti di tengah kemacetan, sepanjang kapasitas baterai memadai. Alhasil, emisi yang dikeluarkan sangat rendah yang diklaim mencapai sekitar 50% dari kadar di mesin bensin dengan kapasitas setara.

Kehadiran HEV terkait keinginan Toyota untuk mencapai carbon neutrality di masa depan. Melalui Multi Pathway Strategy, Toyota menyediakan opsi lengkap kendaraan elektrifikasi (xEV) untuk mendukung mobilitas masyarakat yang ingin mengurangi emisi karbon melalui cara yang paling memungkinkan. 

Uji Emisi Jaga Kondisi Mesin Mobil Hybrid Toyota

Uji emisi bisa menjadi indikator kesehatan mesin mobil hybrid. Hasi pengujian gas buang yang berada di bawah ambang batas yang ditentukan pemerintah, menandakan mesin mobil dalam kondisi prima. Selain tentunya menjaga kondisi lingkungan berkat rendahnya emisi yang dikeluarkan.

Ambang batas emisi kendaraan bermotor jenis bensin di Indonesia berpatokan pada parameter CO 1,5% Vol dan HC 200 ppm Vol. Lebih dari itu, artinya mobil Anda butuh perhatian di sektor mesin supaya lulus uji emisi. 

Anda dapat uji emisi 6 bulan sekali saat servis berkala di bengkel resmi Toyota. Karena sekalian servis berkala, tidak ada biaya yang dikenakan untuk uji emisi. Anda tetap dapat melakukan uji emisi di luar waktu servis berkala dimana biayanya dapat ditanyakan kepada service advisor yang bertugas di bengkel resmi Toyota.

Selain mencegah produksi gas buang yang berlebihan, uji emisi dimanfaatkan pula untuk mengecek kondisi mesin mobil. Jika ternyata kadar emisi melampaui ambang batas, berarti ada komponen mesin bermasalah sehingga memicu pembakaran yang tidak sempurna.

Padahal pembakaran yang sempurna sanggup menekan angka CO karena minimnya endapan karbon sisa pembakaran di ruang bakar. Busi dan koil yang prima membuat pembakaran selalu optimal, sementara angka Air Fuel Ratio (AFR) juga harus mendekati ideal untuk menjaga performa dan kehematan mesin, serta menurunkan kadar gas buang.

Reduksi Emisi Kendaraan dengan Servis Berkala

Servis berkala memastikan hasil uji emisi berada di bawah ambang batas sehingga kinerja mesin selalu efisien. Selain tentunya memastikan konsumsi bensin selalu hemat sebagai salah satu keunggulan HEV Toyota.

Tidak kalah penting, servis berkala dapat segera mendeteksi potensi masalah agar dapat diambil langkah perbaikan. Dengan begitu, biaya lebih besar karena kerusakan semakin berat atau mobil mogok dapat dihindari.

Servis berkala memastikan klaim garansi tidak gugur jika terjadi kerusakan karena rekaman perawatan dan perbaikan mobil tercatat dengan baik. Servis berkala ikut membuat harga jual kembali mobil tetap terjaga karena track record-nya dapat dicek oleh calon pembeli sebagai bukti Anda serius merawat mobil.

 

Latest Article
Back to top