Sekarang merupakan saat yang tepat untuk membeli mobil hybrid Toyota berkat adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3%. Sehingga, harga Hybrid EV Toyota semakin terjangkau ditambah pilihannya yang semakin banyak untuk semua segmen pelanggan.
Patut diperhatikan, memasuki bulan Februari musim hujan masih akan berlanjut. Akibatnya jika hujan turun dengan deras, akan muncul genangan air di beberapa titik jalan. Sebagai pengguna Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota, apa yang harus Anda lakukan supaya mobil tidak mogok?
Potensi Bahaya Genangan Air
Genangan air dapat terjadi dimana saja, khususnya di jalan yang rendah atau dekat dengan sungai. Genangan air dapat pula terlihat di jalan yang sistem drainasenya bermasalah sehingga air hujan tidak bisa segera masuk selokan pembuangan air.
Meskipun umumnya tidak terlalu tinggi, Anda tetap wajib mewaspadai keberadaan genangan air. Karena tidak terlihat seberapa besar lubang di bawahnya, atau bahkan ada selokan yang berbahaya jika sampai terperosok.
Waspada Water Hammer
Water hammer merupakan risiko paling berbahaya karena dapat membuat komponen di dalam mesin jebol. Banjir merupakan salah satu pemicu water hammer paling besar, khususnya kalau ternyata genangan air yang dilewati terlalu tinggi atau arusnya deras sehingga masuk ke ruang mesin.
Karena masih ada mesin bensin pada Hybrid EV Toyota, maka risiko water hammer tetap ada. Khususnya untuk mobil hybrid yang cukup rendah jenis sedan.
Air Dapat Masuk ke Dalam Kabin Mobil
Meskipun pintu sudah ditutup rapat, bukan berarti air tidak dapat masuk ke dalam mobil. Celah sempit pada bodi mobil sudah cukup sebagai jalan masuk air yang tekanannya sangat tinggi. Masalahnya, air yang menyelinap kadang tidak terdeteksi dan baru ketahuan saat tercium bau di kabin.
Hati-hati Tidak Dapat Klaim Asuransi
Ada risiko klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak karena dikategorikan sebagai kelalaian yang mengakibatkan kerusakan pada kendaraan. Maka dari itu, Anda bisa mencari jalan alternatif kalau genangan air terlalu tinggi atau memperluas pertanggungan asuransi.
Potensi Kecelakaan di Jalan
Anda tidak dapat mengetahui kondisi jalan yang tertutup oleh genangan air. Padahal ada risiko lubang jalan atau bahkan selokan yang tidak terlihat. Ditambah kalau genangan tersebut ada arus air yang dapat menyeret mobil.
HEV Toyota Melewati Genangan Air
Sebenarnya mobil apapun tidak direkomendasikan untuk menerjang banjir. Ketika melihat jalan di depan ada genangan air yang cukup tinggi, pertimbangkan untuk mencari jalan alternatif. Risiko water hammer dapat berakibat fatal yakni turun mesin dengan biaya sangat mahal.
Komponen Elektrifikasi Tidak Kedap Air
Komponen elektrifikasi HEV Toyota didesain untuk water ressist (tahan air) dan bukan water proof (kedap air). Tetap ada potensi air menemukan celah untuk masuk dan merusaknya. Kerusakan komponen lainnya kalau terendam banjir serupa dengan mobil konvensional, seperti korsleting dan kaki-kaki bermasalah.
Waspada Motor Listrik dan Baterai Hybrid
Seperti diketahui, xEV Toyota memasang motor listrik di as roda depan dan meletakkan baterai penggerak motor listrik di bawah dek penumpang. Posisi ini terbilang rendah dan mengundang risiko kalau tidak diperhatikan.
Secara desain dan konstruksi, Toyota sudah memikirkan kemungkinan ini, khususnya dengan adanya produk kebanggaan lokal Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV yang telah mempelajari potensi genangan air.
Semua mobil hybrid Toyota sudah dilengkapi perlindungan pada komponen motor listrik dan baterai untuk mencegah berbagai potensi masalah, termasuk serbuan air. Namun, risiko komponen mobil rusak tetap ada, terutama jika Anda tidak waspada saat melewatinya.
Untuk itu, perhatikan tips berkendara melalui genangan air berikut ini:
- Perhatikan Ketinggian Banjir
Dengan posisi motor listrik sejajar as roda dan baterai di bawah dek penumpang, sehingga kalau ketinggian banjir sudah lebih dari setengah tinggi ban, hindari dan cari jalan alternatif lainnya. Ingat selain komponen elektrifikasi, ada sistem kelistrikan mobil lainnya yang dapat rusak kalau dipaksakan.
- Pilih Lajur Jalan yang Paling Aman
Biasanya, area bahu jalan yang dekat saluran air lebih tinggi genangan airnya, untuk itu hindari area tersebut. Namun bisa saja justru lajur paling kanan yang paling tinggi genangan airnya, khususnya di jalan tol yang multi lajur. Perhatikan dengan melihat kendaraan yang sudah lebih dulu melewatinya.
- Jalan Perlahan
Pindahkan transmisi ke mode manual dan pilih gigi 1. Jalankan mobil secara perlahan dan jangan bermain ponsel supaya tetap fokus. Injak pedal gas secara halus dan jaga di putaran mesin sekitar 2.000 rpm.
- Gunakan Pedal Gas Untuk Mengatur Kecepatan
Hindari mempercepat atau menghentikan laju mobil secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan air masuk ke dalam ruang mesin. Anda bisa melepaskan injakan pada pedal gas untuk mengurangi kecepatan dan menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobil secara perlahan.
- Waspada Arus Air Banjir
Ada banjir yang disebabkan luapan sungai sehingga menimbulkan arus deras di atas jalan yang akan dilalui. Selain bisa membuat mobil terseret arus, ketinggian air dapat melebihi setengah roda saat dilewati. Selain komponen hybrid, ada pula saringan udara dan sekering yang posisinya hanya sedikit di atas ban mobil.
Efek gelombang yang diciptakan oleh gerakan mobil ketika melewati arus tersebut bisa sampai ke area tersebut. Dan ini berbahaya, terlepas Anda sedang pakai mobil manual atau matik, hybrid atau non hybrid, bahkan mobil tinggi seperti MPV dan SUV.
Anda wajib pula memperhatikan arah arus air dari depan. Jangan paksakan menyeberang bila air mengalir dari arah depan mobil karena meningkatkan risiko masuk ke dalam ruang mesin. Ketinggian air akan semakin sulit diprediksi akibat ombak yang diciptakan bisa melewati kap mesin.
- Jaga Jarak Aman
Menjaga jarak aman dengan kendaraan lain adalah hal wajib saat melewati banjir. Jadikan kendaraan di depan sebagai patokan terhadap kondisi jalan dan menghindari keadaan yang tidak diinginkan. Saat terjadi masalah pada kendaraan di depan, lakukan pengereman secara halus.
Hindari rem mendadak karena rem tidak pakem. Hati-hati saat manuver menghindar lantaran ada risiko masuk lubang atau menabrak pembatas jalan. Lakukan penambahan kecepatan mobil secara halus supaya dapat melewati banjir dengan aman.
- Fokus Saat Mengemudi
Fokus ketika melewati banjir adalah hal yang utama. Perhatikan kondisi dan keadaan jalan di sekitar mobil. Jangan mengalihkan perhatian sehingga tidak dapat menjaga kecepatan dan arah, bahkan berisiko menabrak mobil di depan. Jaga emosi supaya mobil bisa melaju tanpa kendala.
- Cek Rem Mobil Setelah Melewati Banjir
Jangan langsung tancap gas setelah berhasil melewati genangan air. Lakukan brake check dengan cara menekan pedal rem berkali-kali ketika mobil berjalan sampai gigitan rem kembali normal. Perhatikan panel instrumen dan pastikan tidak ada lampu indikator yang berkedip atau menyala.