Hilux Rangga merupakan multisolution yang bisa dipakai untuk mendukung berbagai usaha. Toyota menghadirkan ekosistem komprehensif untuk menjaga kondisinya supaya tetap tangguh, lincah, dan produktif. Toyota ingin berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.
Ada beberapa value yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan mobil niaga ini. Seperti engine power besar 149 PS untuk mesin diesel sehingga mantap untuk mendukung aktivitas bisnis. Payload 1,2 ton memastikan mobil dapat mengantarkan barang sekali jalan dengan cepat dan efisien.
Radius putar 4,9 m untuk Standard grade membuat Hilux Rangga begitu incah dan gesit dibawa kemana saja. Bukaan bak 1 dan 3 arah memudahkan bongkar muat barang dan bak berkapasitas besar dengan dek rata. Ditambah lebih aman dengan kap mesin, serta kabin nyaman dengan posisi duduk yang ergonomis.
Sebab Ban Hilux Rangga Butuh Perhatian
Umumnya mobil niaga seperti Hilux Rangga memiliki jam terbang yang tinggi karena produktivitasnya juga tinggi. Sehingga, Anda harus memperhatikan kondisi beberapa komponen penting seperti ban. Sayangnya, karena berada di luar dan jarang bersinggungan langsung dengan pengemudi, ban sering terlupakan.
Padahal, ban bertugas menopang seluruh beban Hilux Rangga berikut isinya. Makanya, ada aturan mengenai paylod yang boleh diangkut supaya ban tidak kelelahan akibat memikul beban terlalu besar yang berisiko pecah.
Ban juga butuh daya cengkeram yang baik agar dapat meneruskan tenaga mesin. Sama ketika pengereman, karena seluruh beban mobil langsung bertumpu di ban, khususnya bagian depan. Ban harus punya grip yang pas supaya dapat berbelok dengan aman.
Dinding ban bertugas meredam gaya lateral saat berbelok dan telapak ban menjaga daya cengkeram. Dapat berbahaya andai ban tidak bisa melaksanakan tugasnya saat berbelok, terutama ketika muatan mobil penuh atau di kecepatan tinggi.
Melihat tugas pentingnya tersebut, sangat disarankan untuk menjaga kondisi ban Medium Pick Up ini. Produktivitas usaha tidak terganggu, keamanan berkendara juga tetap terjaga. Selain menekan biaya operasional, roda bisnis juga dapat berjalan dengan lancar.
Tips Jaga Kondisi Ban Hilux Rangga
1. Tekanan Ban Paling Wajib Dicek
Tekanan udara ban yang terlalu rendah, membuat dinding ban tidak berdiri kokoh seperti seharusnya, bahkan dapat menekuk kalau terlalu kempis. Hal ini akan langsung terlihat ketika Hilux Rangga membawa muatan penuh.
Saat berhenti, risikonya memang tidak ada. Namun ketika mobil melaju, defleksi pada dinding ban bakal lebih tinggi dari normal dan berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban. Ditambah bawaan mobil yang berat, risiko ban meletus makin besar.
Selain itu, tekanan ban yang terlalu rendah juga membuat manuver terasa berat. Gerakan dinding ban yang terlalu besar akibat terlalu empuk, dapat membuat pelek berbenturan dengan aspal ketika menabrak lubang. Dan ini sangat terasa pada mobil yang kerap membawa banyak barang.
Ban dengan tekanan udara lebih tinggi dari normal memang lebih aman dari risiko meletus, namun tetap bisa terjadi kalau telapak ban sudah menipis sehingga permukaan jalan langsung bertemu dengan anyaman baja di balik telapak ban.
Selain itu, handling ban juga menjadi terlalu ringan, daya cengkeram ban turun karena bidang kontak berkurang, dan ban terasa keras saat ada benturan. Tidak kalah berbahaya, mobil akan kesulitan mengurangi kecepatan karena bidang kontak dengan aspal berkurang.
2. Cek Kondisi Telapak Ban
Telapak ban yang aus, bahkan sampai tidak ada alurnya, mempunyai potensi meletus karena berhubungan langsung dengan permukaan jalan yang panas. Tread Wear Indicator (TWI) di beberapa titik ban menjadi gambaran mengenai tingkat keausannya.
Selain itu, telapak ban yang aus akan kesulitan melaju di jalan licin karena daya cengkeramnya menurun drastis. Dengan muatan mobil full, semakin sukit mengendalikan ban mobil yang telapaknya sudah aus. Segera ganti ban ketika batas TWI sudah terlewati.
3. Periksa Risiko Ban Benjol
Tidak perlu menunggu telapak ban aus merata baru diganti karena berisiko pada keselamatan berkendara, seperti mobil tergelincir di jalan licin atau tidak dapat mengerem dengan baik. Periksa risiko benjolan pada ban sebagai pertanda adanya anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus.
Ketahanan ban sudah tidak sama lagi kalau sampai ada benjolan. Ban akan lebih mudah pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak kuat menahan gerakan mobil, khususnya ketika membawa muatan berat. Pun kalau ada garis halus atau retakan pada permukaan atau dinding, maka ban harus diganti.
4. Bersihkan Kerikil dari Telapak Ban
Terlihat sepele namun penting artinya, bersihkan telapak ban dari kerikil. Apalagi kalau kerikil sampai menutup alur telapak ban yang bertugas membuang air yang tergenang saat dilintasi. Selain itu, kerikil yang dibiarkan menancap di telapak ban dapat memicu karat.
5. Spooring dan Balancing
Fungsi spooring adalah untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Karena sistem suspensi dan kemudi yang baik akan membuat kerja ban lebih ringan dan memudahkan pengendalian. Balancing akan membuat putaran ban tetap stabil dan membuat mobil dapat bergerak aman. Toyota merekomendasikan spooring dan balancing setiap 6 bulan atau 10.000 km.
6. Perhatikan Daya Angkut Ban Mobil
Load index atau daya angkut adalah kemampuan setiap ban untuk memikul beban maksimal yang terdiri atas berat total mobil ditambah bobot penumpang dan barang. Beban mobil yang melebihi kemampuan ban akan membuat dinding ban bekerja keras meredam getaran.
Mobil juga akan kesulitan berakselerasi kalau muatannya berlebihan. Termasuk kerepotan dalam pengereman dan mobil mudah limbung yang berbahaya di jalan berliku atau licin. Belum lagi kalau Anda mengemudi di jalur perbukitan yang naik turun.
Setiap mobil memiliki batasan load index yang bisa dipelajari di buku manual kendaraan. Itulah mengapa Anda harus memperhatikan jumlah barang bawaan Hilux Rangga. Untuk amannya, Anda dapat berpatokan pada payload 1,2 ton. Dengan mematuhinya, berarti mobil membawa barang sesuai load index ban.
7. Jangan Abaikan Pentil Ban
Secara perlahan udara akan keluar lewat pentil ban yang rusak. Tekanan udara ban akan turun di bawah normal bahkan habis bila Anda tidak memeriksanya secara rutin. Situasi ini berubah menjadi masalah saat membawa muatan berat atau berkendara jarak jauh sehingga berujung pada ban meletus.
8. Rotasi Ban Saat Servis Berkala
Sebaiknya rotasi ban setiap 10.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, saat servis berkala di bengkel resmi Toyota. Rotasi seluruh ban membuat tingkat keausan ban lebih merata. Ditambah, ada kecenderungan telapak ban depan lebih cepat aus lantaran menopang beban paling besar.
9. Dilarang Pakai Ban Vulkanisir
Dengan alasan lebih murah, ada pelaku usaha yang mengganti ban mobil niaga ke jenis vulkanisir. Masalahnya, ban vulkanisir lebih mudah meletus dan mengelupas karena hanya berupa tambahan lapisan karet yang diberikan alur baru.
Selain itu, tidak ada jaminan mengenai kualitas bahan lapisan karet yang dipakai. Hal itu justru meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Untuk mencegahnya, gunakan ban baru dengan kualitas terjamin yang dapat dibeli di bengkel resmi Toyota.
10. Cek Ban Mobil Saat Servis Berkala
Saat servis berkala, tugas monitoring kondisi ban bisa dibantu oleh teknisi bengkel resmi Toyota yang bertugas. Tidak hanya ban, tapi juga komponen penting lain seperti mesin dan komponen kaki-kaki supaya produktivitas Hilux Rangga terjaga dan tidak merugikan pengusaha.