Toyota menjalankan strategi Multi Pathway sebagai bagian dari program Toyota Environmental Challenge 2050 dan Net Zero Emission 2060 Pemerintah Indonesia. Toyota menjadi pioneer teknologi elektrifikasi jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang dimulai oleh Toyota Prius Gen-2 di tahun 2009 silam.
Di antara seluruh teknologi elektrifikasi, HEV merupakan yang paling mudah diterima masyakarat. HEV memanfaatkan keunggulan motor listrik yang zero emission bersama motor bakar dengan efisiensi tinggi. Saat ini, HEV dianggap paling sesuai di Indonesia karena tidak membutuhkan charging station untuk mengisi ulang baterai penggerak motor listrik, di mana infrastrukturnya masih terbatas.
Anda tetap dapat merasakan benefit mobil listrik yang hening dan zero emission saat mode EV bekerja penuh. Selain semakin hemat bensin dan rendah emisi karena operasional motor bakar yang berkurang signifikan, pelanggan tidak perlu khawatir dalam mobilitas jarak jauh karena tugas isi ulang baterai akan dikerjakan oleh motor bakar dan energi regeneratif dari rem mobil.
Prinsip Kerja Hybrid Engine Toyota
Sedari awal kehadiran Prius Gen-1 sebagai pioneer HEV Toyota, mobil ramah lingkungan ini telah mengadopsi Atkinson cycle dalam proses pembakaran di dalam silinder motor bakar. Prinsip kerjanya sedikit berbeda namun signifikan benefitnya ketimbang Otto cycle yang dipakai pada mesin ICE pada umumnya.
Secara garis besar, intake valve atau katup masuk tertutup lebih lambat saat langkah isap daripada siklus Otto. Ketika piston sudah mulai bergerak ke atas untuk memulai langkah kompresi, katup masuk masih membuka yang menyebabkan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dikeluarkan lagi dari ruang bakar menuju saluran masuk.
Kolaborasi dengan pengaturan timing intake valve pada teknologi Dual VVT-i Toyota, siklus Atkinson memiliki beberapa kelebihan dibanding siklus Otto. Seperti bahan bakar yang dipakai relatif lebih sedikit karena proses kompresi yang lebih pendek, efisiensi thermal mesin lebih tinggi, emisi lebih rendah akibat temperatur gas buang lebih rendah, dan menyediakan udara bertekanan pada siklus selanjutnya yang mirip prinsip kerja turbo akibat intake valve terlambat menutup.
Rangkaian kerja HEV Toyota sering disebut sebagai Series-Parallel Hybrid System. Secara garis besar, sistemnya terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu motor bakar, motor listrik, generator listrik, Power Control Unit PCU), dan Power Split Device (PSD) yang menggunakan girboks khusus dalam tugasnya membagi distribusi tenaga dari motor bakar, motor listrik, dan generator listrik.
Toyota Hybrid System (THS) merupakan pengendali hybrid engine Toyota. THS menggunakan teknologi penghematan konsumsi bensin yang secara halus dan tanpa jeda berpindah antara penggerak motor bakar dan motor listrik, serta menggabungkan performa keduanya saat dibutuhkan. THS meningkatkan sinergi keduanya dalam memperoleh efisiensi dan performa terbaik.
Di jalan, motor bakar dalam posisi off ketika mobil berhenti seperti di lampu merah, asalkan kapasitas baterai hybrid masih memadai. Pada kondisi stop and go, sistem canggih ini memberikan peluang kepada motor listrik untuk bekerja lebih banyak agar menghemat bensin dan menekan emisi. HEV dipastikan sangat efektif untuk mobilitas perkotaan yang ramah lingkungan.
Begitu membutuhkan akselerasi lebih kuat atau kapasitas baterai hybrid berada di titik pengisian, motor bakar akan bekerja. Motor bakar dan motor listrik bahu-membahu menyalurkan tenaga sehemat mungkin tapi tetap optimal ketika mobil membutuhkan tenaga penuh, seperti akselerasi kuat atau menghadapi jalan menanjak.
Saat cruising di jalan tol, kedua motor penggerak kembali berkolaborasi menggerakkan roda. Tenaga dari motor listrik yang dianggap berlebih akan disalurkan untuk mengisi baterai. Fitur Energy Regenerative Brake System berfungsi untuk mengubah tenaga kinetik saat pengereman menjadi energi listrik untuk mengisi daya baterai lewat motor listrik.
EV Mode membuat pengemudi dapat merasakan pengalaman unik khas BEV (Battery Electric Vehicle) yang berlimpah torsi, senyap, dan zero emission. THS mengurangi peran motor bakar dan menambah kontribusi motor listrik semaksimal mungkin dalam berbagai skenario berkendara, sehingga konsumsi bensin dan emisi karbon dapat ditekan lebih rendah.
Keunggulan Hybrid EV Toyota
Toyota menghadirkan Hybrid EV dengan berbagai keunggulan ketimbang xEV jenis lainnya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Canggih Namun Tidak Merepotkan
Melihat penjelasan mengenai cara kerja HEV Toyota memang tampak canggih dan kompleks. Tetapi Toyota membuatnya mudah bagi pelanggan karena tidak dibutuhkan intervensi pengemudi saat sistemnya bekerja. Anda cukup menekan pedal gas sesuai keinginan, mobil akan memberikan tenaga seoptimal mungkin yang berpegang pada 2 tujuan, hemat bensin dan rendah emisi.
2. Hemat Bensin
Hybrid engine Toyota diyakini lebih hemat bensin ketimbang Internal Combustion Engine (ICE) pada umumnya. Ditambah teknologi yang diimbuhkan juga semakin canggih dan sanggup membaca kebutuhan efisiensi mesin. Mobil hybrid Toyota semakin jarang bertandang ke pom bensin dan Anda tidak perlu merogoh dompet lebih dalam untuk biaya operasional, termasuk menghabiskan waktu antre di pom bensin.
3. Aman Bekerja di Iklim Tropis
Salah satu keraguan terhadap HEV di awal kehadirannya adalah daya tahan di iklim tropis Indonesia yang berat, khususnya kinerja baterai dan sistem hybrid yang kompleks. Namun terbukti, mobil hybrid Toyota dapat aman beroperasi tanpa kendala, bahkan ada garansi baterai hingga 8 tahun atau 160.000 km untuk memberikan rasa tenang kepada pelanggan.
4. Emisi Karbon Rendah
Salah satu target hadirnya xEV adalah menekan emisi karbon dari motor bakar serendah mungkin. Secara teknologi, motor bakar di mobil hybrid Toyota sudah dirancang supaya emisinya ultra low sesuai standar Euro4. Toyota Hybrid System (THS) memastikan mobil lebih sering menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga utama. Mode EV membuat motor bakar lebih jarang bekerja asalkan kapasitas baterai mencukupi.
5. Tidak Perlu Charging Baterai
Pembangunan charging station BEV belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Toyota sendiri sedang membangun charging station di dealer Toyota dan area publik seperti mal dan rest area jalan tol. Alhasil untuk saat ini, solusi paling mudah dan nyaman tanpa perlu memikirkan isi ulang baterai adalah menggunakan Hybrid EV.
6. Kabin Senyap
Saat motor listrik bekerja sendirian, kabin mobil hybrid Toyota akan terasa sangat senyap karena motor bakar tidak beroperasi. Toyota juga meningkatkan kapasitas dan efisiensi baterai hybrid sehingga jarak tempuh full EV semakin jauh. Ditambah tingkat kekedapan kabin tinggi, Anda akan merasakan pengalaman unik khas mobil listrik.
7. Fun To Drive
Banyak kalangan meragukan performance mobil hybrid di jalan. Padahal, motor listrik memiliki aliran torsi puncak yang konstan dan linier sejak pedal gas mulai diinjak. Apalagi tetap ada dukungan dari motor bakar saat dibutuhkan, diperkuat mode Sport kalau Anda menginginkan respons mesin lebih agresif. Tenaga gabungan keduanya menjanjikan performance yang begitu menggoda.
8. Dukungan Jaringan Bengkel Resmi Toyota
Saat ini terdapat 334 dealer resmi Toyota di seluruh Indonesia yang siap melayani penjualan dan perawatan HEV Toyota. Fasilitas bengkel berikut peralatan dan teknisi juga sudah sesuai standar Toyota global untuk melayani berbagai jenis kendaraan elektrifikasi, baik itu BEV, HEV, dan PHEV.
9. Garansi Baterai Hybrid
Toyota memberikan garansi baterai hybrid selama 8 tahun atau 160.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Sementara untuk warranty komponen elektrifikasi lain mengikuti ketetapan yang dapat dipelajari di Buku Manual Kepemilikan Kendaraan.
10. Bebas Biaya Servis Berkala 7x
Pemilik HEV Toyota langsung mendapatkan manfaat dari program T-CARE yang merupakan program Gratis Biaya Servis (Biaya Jasa dan Suku Cadang) hingga servis berkala ke-7, maksimal 3 tahun / 60.000 km, mana yang tercapai lebih dahulu, ditambah extended warranty selama 1 tahun atau 20.000 km jika rutin servis berkala di bengkel resmi Toyota.
Daftar Hybrid Electric Vehicle Toyota di Indonesia
1. Toyota Camry HEV
Camry Hybrid merupakan salah satu mobil Toyota pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi elektrifikasi. Premium Sedan ini menggunakan mesin A25A-FXS dengan teknologi hybrid Gen-4 berkapasitas 2.494 cc 4-silinder. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 178 PS pada 5.700 rpm dan torsi 22,5 kgm pada 3.500–5.200 rpm.
2. Toyota Corolla Altis HEV
Medium Sedan ini mengikuti jejak Camry dengan menggunakan hybrid engine di tahun 2019 hingga sekarang. Unit 2ZR-FXE 1.798 cc 4-silinder DOHC dengan teknologi Dual VVT-i menghasilkan daya 95 PS pada 5.200 rpm dan torsi 14,47 kgm pada 4.000 rpm. Motor listriknya mampu menghasilkan daya 72 PS dan torsi 16,62 kgm.
3. Toyota Corolla Cross HEV
Pertama hadir di tahun 2020, Corolla Cross memiliki mesin hybrid serupa Corolla Altis, yakni 2ZR-FXE 1.798 cc 4-silinder dengan teknologi Dual VVT-i yang sanggup menghasilkan power 98 PS dan torsi 14,5 Kgm. Motor listriknya mampu menghasilkan tenaga 72 PS dan torsi 16,6 Kgm. Terdapat 2 model HEV pada Corolla Cross, yakni Corolla Cross HEV dan Corolla Cross GR Sport HEV sebagai flagship.
4. Toyota Alphard HEV
Generasi terbaru Alphard hadir di GIIAS 2023. All New Alphard 2.5 HEV menggunakan hybrid engine A25A-FXS 2.487 cc 4-silinder bertenaga 140 kW pada 6.000 rpm dan torsi 239 Nm pada 4.300–4.500 rpm. Mesin ini menggunakan teknologi yang mereduksi ukuran dan berat serta ditingkatkan efisiensinya, sehingga powerful dan hemat bensin, yang kemudian disalurkan lewat transmisi CVT yang smooth dan responsif ke roda depan.
5. Toyota Kijang Innova Zenix HEV
Dengan DNA Toyota Kijang sebagai mobil keluarga yang tangguh dan andal, All New Kijang Innova Zenix HEV mengaplikasikan teknologi terkini Toyota Hybrid System generasi ke-5. Mesin TNGA 2.0L berkode M20A-FXS menghasilkan tenaga 152 PS pada 6.000 rpm dan torsi 19,1 Kgm pada 4.400-5.200 rpm. Kinerja mesin 1.987 cc 4 silinder Dual VVT-i ini diperkuat motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 21 Kgm untuk menghasilkan tenaga gabungan 186 PS.
6. Toyota Yaris Cross HEV
Sebagai Hybrid EV Toyota paling kompak di Indonesia, Toyota Yaris Cross HEV dilengkapi hybrid engine 2NR-VEX 1.500 cc 4 silinder bertenaga 67 kW pada engine dan 59 kW pada motor listrik dengan torsi 121 Nm pada engine dan 141 Nm pada motor listrik yang memadai untuk lalu lintas perkotaan.
Dikendalikan oleh THS, dapur pacu ini dilengkapi EV Mode dan transmisi CVT yang bersinergi dengan motor listrik canggih untuk menggerakkan as roda depan dalam penyaluran tenaga yang paling efisien dan minim polusi. Bersama Kijang Innova Zenix HEV, Yaris Cross HEV merupakan produk xEV kebanggaan Indonesia karena diproduksi secara lokal, bahkan dengan kandungan lokal hingga 80%.