Skip to main content

Search Modal

Mitos atau Fakta, Mesin Hybrid Toyota Butuh Bensin Sesuai Rekomendasi? Apa Risikonya Kalau Salah Oktan Bensin?

Main Area

Main

Mitos atau Fakta, Mesin Hybrid Toyota Butuh Bensin Sesuai Rekomendasi? Apa Risikonya Kalau Salah Oktan Bensin?

Mobil Toyota membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan atau RON (Research Octane Number) minimal 91, termasuk pada mobil hybrid Toyota seperti All New Yaris Cross HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan All New Kijang Innova Zenix HEV.

Kebutuhan ini disebabkan oleh mesin hybrid Toyota sudah mengandalkan teknologi canggih seperti katup variabel ganda (Dual VVT-i). Pada All New Kijang Innova Zenix HEV, mesinnya mengaplikasikan teknologi Dynamic Force Engine.

Dynamic Force Engine diciptakan berdasarkan strategi untuk meningkatkan thermal efficiency mesin. Langkah piston yang lebih panjang (long stroke) ketimbang diameter piston untuk meningkatkan torsi. Aliran udara di lubang intake dan exhaust juga dikondisikan sama, serta mengoptimalkan manajemen panas mesin dengan sistem pendingin variabel.

Sistem D-4S dapat mengatur dua injektor terpisah untuk menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke kepala piston dan intake secara bersamaan, atau salah satu saja tergantung dari putaran mesin, suhu, dan parameter lainnya.

Dengan thermal efficiency yang lebih optimal, performa mesin meningkat, lebih efisien mengolah bensin, dan pastinya lebih ramah lingkungan karena emisi sangat rendah. Kecanggihan teknologi mesin ini membutuhkan bensin yang sesuai rekomendasi Toyota.

Gejala Knocking Akibat Oktan Bensin Tidak Sesuai

BBM sesuai rekomendasi Toyota menjaga proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin mendekati sempurna. Pasalnya, mesin mobil terkini memiliki rasio kompresi yang tinggi, termasuk mesin hybrid Toyota dengan rasio kompresi di atas 13:1 dan membutuhkan bensin dengan RON 91 ke atas.

Andai bensin dengan nilai oktan lebih rendah tetap dipakai pada mesin hybrid Toyota, malah akan terbakar sendiri sebelum busi memercikkan api sesuai siklus kerja mesin, alias knocking atau detonasi. Gejala knocking terjadi karena penggunaan BBM oktan rendah memicu pembakaran tidak sempurna sehingga menyebabkan mesih kehilangan tenaga.

Ciri-cirinya adalah suara mengelitik saat pedal gas diinjak sehingga kerap disebut sebagai ngelitik. Suara mesin ngelitik akan terdengar semakin jelas dalam kondisi berat, seperti muatan penuh, menyalip kendaraan lain, atau di jalan menanjak.

Munculnya Deposit di Ruang Bakar Mesin

Masalah dari pembakaran tidak sempurna adalah timbulnya deposit kotoran di dalam ruang mesin yang akan mempengaruhi kinerja mesin. Ditambah, suhu ruang mesin ikut naik akibat kinerja komponen mesin tidak sesuai kebutuhan.

Tenaga mesin akan turun yang diikuti oleh borosnya penggunaan bahan bakar akibat pengemudi memaksakan menginjak pedal gas lebih dalam. Dalam jangka waktu panjang, akan mempercepat proses kerusakan komponen mesin.

Alhasil, tidak akan rugi ketika mengisi bensin sesuai rekomendasi Toyota meskipun harganya lebih tinggi. Bahan bakar yang sesuai akan membantu meningkatkan efisiensi mesin yang berujung pada penghematan bahan bakar.

Tenaga yang sesuai spesifikasi mesin juga membuat Anda tidak perlu memaksakan menekan pedal gas yang membuat boros BBM. Kondisi mesin yang terjaga membuatnya lebih tahan lama sehingga mudah dalam perawatan. Biaya operasional mobil dalam jangka panjang akan terasa lebih ringan.

Servis Berkala Menjaga Kondisi Mesin

Cara lain untuk mencegah mesin mobil ngelitik atau knocking adalah dengan servis berkala secara teratur setiap 6 bulan sekali. Ketika servis berkala, setelan ECU mesin akan diatur supaya dapat bekerja seideal mungkin guna menjaga efisiensi mesin.

Semua komponen pendukung seperti filter-filter mesin, busi, dan onderdil lainnya akan dibersihkan dan diganti jika sudah tidak layak pakai atau waktunya diganti. Tahapan uji emisi gas buang dijalankan sebagai indikator pendukung apakah kondisi mesin sudah prima.

Latest Article
Back to top