Dalam survey yang dilakukan oleh Toyota Indonesia, pelanggan memasukkan fitur Toyota Safety Sense (TSS) sebagai salah satu pertimbangan memilih All-New Yaris Cross HEV. TSS masuk dalam 3 besar bersama 360-Degree Camera dan airbags sebagai pertimbangan utama.
Saat ini, teknologi TSS digunakan oleh hampir semua mobil penumpang Toyota di Indonesia. Setiap ada generasi baru yang menggunakan all-new-platform, active safety features ini disematkan untuk memberikan perlindungan kepada pengemudi dan penumpang.
Toyota Safety Sense (TSS) pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. TSS merupakan seperangkat fitur keselamatan aktif yang dikembangkan untuk mengurangi kecelakaan sesuai dengan konsep supporting drivers.
Obyektifnya adalah untuk membantu pengemudi agar dapat berkendara dengan aman dan nyaman di segala kondisi jalan, dan pada saat yang sama mengurangi potensi kerusakan mobil serta cidera parah pada penumpang dan pengguna jalan lainnya jika kecelakaan tidak dapat dihindari.
TSS menggunakan kamera lensa tunggal dan radar canggih untuk mencegah kecelakaan, mengurangi korban kecelakaan, dan memberikan assist kepada pengemudi di jalan.
Sistemnya akan memberikan alarm peringatan bahaya dalam bentuk grafis atau suara, bahkan melakukan intervensi pada kemudi, pedal akselerator, dan pedal rem ketika dideteksi tabrakan sudah tidak dapat dihindari untuk menekan korban jiwa dan kerusakan kendaraan.
Teknologi canggih ini diyakini berhasil mereduksi potensi tabrakan dari belakang hingga 70% di Jepang, di mana tujuan utamanya adalah meniadakan korban jiwa atau zero accident di masa datang.
Fokus Fitur Toyota Safety Sense
Toyota Safety Sense dirancang untuk mendukung kewaspadaan pengemudi, pengambilan keputusan yang tepat, dan pengoperasian kendaraan pada rentang kecepatan yang luas. Dikemas bersama dalam sistem terintegrasi, fitur keamanan aktif ini fokus pada 3 hal:
- Mencegah atau mengurangi dampak tabrakan dari depan.
- Menjaga pengemudi tetap berada di lajurnya.
- Meningkatkan keselamatan selama mengemudi di malam hari.
Ketiganya merupakan kesulitan utama yang harus dihadapi oleh pengguna kendaraan di berbagai belahan dunia. Poin pertama terjadi karena obyek yang tidak terlihat (blind spot), pergerakan tiba-tiba pengguna jalan lain, atau pengemudi yang tidak waspada.
Poin kedua disebabkan oleh sopir yang mengantuk sehingga memicu microsleep, terdistraksi seperti bermain ponsel, atau kurang waspada ketika melaju di jalan tol yang monoton. Sementara penyebab poin ketiga adalah keterbatasan daya pandang manusia di malam hari sehingga menurunkan kewaspadaan.
Meski begitu, keberadaan TSS tidak melepaskan tanggung jawab pengendara atas keselamatan mereka sendiri sehingga harus waspada, berkendara dengan aman, dan mematuhi aturan lalu lintas.
Daftar Fitur Toyota Safety Sense All-New Yaris Cross HEV
- Pre-collision Warning & Pre-collision Braking
Pre-collision Warning & Pre-collision Braking (PCWPCB) mengandalkan sensor kamera stereo yang lebih akurat dan real time, untuk mendeteksi keberadaan obyek di depan mobil. Jika sistem melihat adanya kemungkinan tabrakan, PCS akan memperingatkan pengemudi sehingga dapat melakukan manuver menghindar.
Bahkan, di saat genting andai tabrakan tidak mungkin dielakkan, sistem akan melakukan pengereman secara otomatis untuk menghindari kecelakaan fatal.
- Pedal Misoperation Control
Fitur Pedal Misoperation Control (PMC) bertugas mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan penerapan pedal gas dengan mengendalikan kecepatan mobil walaupun tidak ada penghalang. Terutama ketika pedal gas diinjak habis padahal dideteksi tidak ada kebutuhan untuk itu guna mengurangi potensi kecelakaan serius.
Sistem akan menyalakan alarm peringatan dan membatasi distribusi tenaga sehingga laju mobil tertahan. Teknologi ini sangat bermanfaat karena banyak kasus salah injak pedal gas yang berakibat fatal bahkan hingga merenggut korban jiwa.
- Front Departure Alert
Bekerja di jalan yang macet atau menunggu lampu lalu lintas menyala hijau, Front Departure Alert (FDA) memberikan peringatan suara dan visual ketika mobil di depan sudah mulai bergerak maju namun All-New Cross masih diam karena pengemudinya tidak memantau pergerakan mobil di depan.
- Automatic High Beam
Automatic High Beam (AHB) bekerja dengan menyalakan lampu jauh atau high beam untuk meningkatkan daya pandang pengemudi di malam hari dan mengembalikan ke lampu utama (low beam) ketika terdeteksi ada kendaraan di depan sehingga fokus dan kewaspadaan pengemudi tetap terjaga tanpa perlu teralihkan untuk menyalakan high beam.
- Adaptive Cruise Control
Adaptive Cruise Control (ACC) dapat memantau keberadaan kendaraan lain di depan dan menjaga jarak aman dengannya sehingga sangat efektif ketika cruising di jalan tol. Sistem ACC dapat membaca jika ada kendaraan lain masuk di antara 5-seater Medium SUV ini dengan kendaraan di depan dan menyesuaikan kecepatan sesuai keadaan yang berkembang.
- Lane Departure Warning
Mengandalkan sensor stereo camera yang diyakini lebih akurat dan real time, Lane Departure Alert (LDW) membaca marka jalan, baik yang berwarna putih maupun kuning. Untuk selanjutnya memberikan peringatan jika terjadi deviasi atau pergerakan mobil yang menjauh dari posisi seharusnya. Di titik kritis, LDW akan memberikan alarm peringatan dalam bentuk suara.
- Lane Departure Prevention
Lane Departure Prevention (LDP) mencegah mobil pindah lajur di jalan dengan memberikan suara alarm saat mobil bergerak menyamping di jalan lurus. LDW dan LDP mengurangi stress pada pengemudi dalam perjalanan jauh dan membantu menghindari penyimpangan jalur yang tidak disengaja.
- Lane Keeping Control
Lane Keeping Control (LKC) dirancang untuk bekerjasama dengan ACC dalam membantu menjaga kendaraan supaya tetap berada di lajurnya. Sistem memonitor markah jalan dan kendaraan di depan, selanjutnya jika diperlukan akan memberikan input kemudi secara otomatis supaya mobil tetap berada di tengah lajurnya. Secara bersamaan, ACC membantu menjaga jarak yang telah ditentukan dari kendaraan di depan.